SEMARANGKU - Gunung Merapi kembali mengeluarkan lava pijar pada hari Minggu, 17 Januari 2021.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu pagi terpantau 36 kali mengeluarkan lava pijar.
Lava pijar di Gunung Merapi tersebut meluncur dengan jarak maksimum 1,5 km menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Baca Juga: Bupati dan Polisi Akan Tangkap dan Karantina Pelajar yang Tidak Pakai Masker, Ini Faktanya!
Baca Juga: Rugi Ratusan Juta, Kelompok Jemaah Haji Ini Ditipu Biro Perjalanan Umrah
Update Gunung Merapi keluarkan lava pijar
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Minggu pukul 00.00-06.00 WIB, guguran lava pijar Merapi meluncur ke arah barat daya. Keterangan ini diperoleh dari Hanik Humaida selaku Kepala BPPTKG dalam keterangan tulisnya yang dilansir dari Antara News.
Selain mengeluarkan lava pijar, Gunung Merapi juga mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm selama 12-188 detik dan enam kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-5 mm selama 5-8 detik.
Baca Juga: Akibat Gelombang Kedua Covid-19, Kasus Bunuh Diri di Jepang Meningkat!
Baca Juga: Bikin Baper! Choi Siwon Beri Doa Kepada Korban Bencana di Indonesia
Selama periode pengamatan terlihat awan kawah tebal yang terlihat di puncak kawah setinggi 50 meter.
Pada periode pengamatan Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 20 kali meluncurkan lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya.
Sepekan terakhir, BPPTKG telah menyimpulkan, bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Baca Juga: Iran Peringatkan AS untuk Menghentikan Tindakan Ilegal Terhadap Para Diplomat
Baca Juga: Komandan Iran Pamer Kekuatan Rudal: Kami Bisa Lumpuhkan Musuh dengan Jarak 1.800 km
BPPTKG juga mengingatkan akan bahaya erupsi Merapi, yang diperkirakan akan berdampak dalam radius lima kilometer dari puncak gunung.
Para pelaku wisata maupun pendaki diminta tidak melakukan kegiatan di kawasan rawan bencana. Aktivitas penambangan pun disarankan untuk dihentikan sementara. ***