Ribuan Cacing Penuhi Ruangan di Rutan Batang, Ternyata Ini Penyebabnya

12 Januari 2021, 13:37 WIB
Ilustrasi cacing. /Pixabay

SEMARANGKU – Ribuan hewan cacing memenuhi ruangan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kabupaten Batang.

Cacing-cacing ini berada dalam kotak yang ternyata sudah dipersiapkan oleh penghuni Rutan dan petugas.

Ribuan cacing ini ternyata hasil panen budidaya yang dilakukan penghuni dan petugas Rutan Batang untuk meningkatkan skil kemampuan berwirausaha.

Baca Juga: Drawing Piala FA Manchester United Ketemu Liverpool, dr Tirta Luapkan Kekesalan

Baca Juga: Bantuan BST, BPNT, dan PKH Cair Bulan Januari 2021, Ini Kuota Penerima dan Cara Mencairkannya

Kepala Rutan Batang Rindra Wardhana menuturkan budidaya cacing merupakan kerjasama Rutan Batang dengan paguyuban peternak cacing di Kabupaten Batang. Kegiatan tersebut menurut Rindra, sebagai salah satu bentuk pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).

“Budidaya cacing ini merupakan salah satu program pembinaan kemandirian bagi WBP, sebagai bekal setelah mereka bebas nanti,” tutur Rindra.

Menurutnya, budidaya cacing cukup menjanjikan, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif usaha bagi WBP setelah bebas nanti.

Baca Juga: Suporter PSIS Ramai-Ramai Mention Ganjar Pranowo dan Kepala Disporapar, Ada Apa?

Baca Juga: Gunakan Pakaian Militer dan Serbu Gedung Capitol, Brock Dilaporkan Mantan Istrinya Sendiri ke FBI

“Budidaya cacing tersebut, merupakan salah satu program pemberdayaan ekonomi rakyat dari Pemerintah Kabupaten Batang. Program tersebut bertujuan menciptakan 1.000 wirausaha baru, yang mampu menggerakkan roda perekonomian demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batang,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Pengamanan Rutan Dhoni Arib Setyawan, panen perdana tersebut menghasilkan 111 kg cacing dari 50 kg bibit cacing yang ditebar tiga bulan lalu. Untuk pemasaran, lanjutnya, sudah ada pihak yang menampung hasil panen.

“Kami bermitra dengan paguyuban peternak cacing Mahesa Jenar. Mereka siap menampung cacing hasil panen, dan per kilo dihargai Rp30.000. Nantinya cacing tersebut digunakan sebagai bahan baku obat-obatan, kosmetik dan pakan hewan,” imbuhnya sebagaimana dikutip dari laman Pemprov Jateng, Selasa 12 Januari 2021.

Baca Juga: Stylist BTS Dikritik Netizen Lagi Karena Pakaian yang Tidak Pas di Golden Disc Awards ke-35

Baca Juga: Nakes yang Bertugas di RSUD Semarang Ini Akan Disuntik Vaksin Pertama, Ganjar Pranowo: Siap?

Dhoni menerangkan, untuk perawatan cacing cukup mudah. Cacing diberi media yang berasal dari log bekas budidaya jamur.

Sedangkan untuk makanan dapat diberikan kotoran hewan, ampas tahu ataupun pelepah batang pisang. Di bulan pertama, Rutan Batang menyebar 200 boks benih. Dan dalam tiga bulan menjadi 400 boks siap panen.

Dengan panen tersebut, ribuan cacing di Rutan Batang siap dipasarkan dan menambah kemampuan berwirausaha. ***

Editor: Endro

Sumber: jatengprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler