Ganjar Pranowo Blak-blakan Ungkap Risiko Ekonomi Jika Jawa-Bali PPKM: Jangan Tipu-tipu Lagi!

7 Januari 2021, 16:11 WIB
Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah /Semarangku.com/ Dok Humas Prov Jateng/

SEMARANGKU - Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah menjelaskan dampak yang akan dialami beberapa sektor ekonomi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan atau PPKM yang akan dilakukan di Jawa-Bali.

Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, langkah pemerintah untuk menerapkan PPKM di Jawa-Bali sudah tepat, karena penanganan Covid-19 harus mengambil skala prioritas.

Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo, saat menghadiri diskusi yang diadakan Satgas Covid-19 pusat, bertema Implementasi PPKM Jawa-Bali Kesiapan Pemprov Jateng secara daring, Kamis, 7 Januari 2021.

Baca Juga: Ganjar Pranowo: Pariwisata Mohon Maaf ya, Anda Akan Rugi

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Harus Ada Pengorbanan Saat PSBB Jawa-Bali Nanti, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo menyebut bahwa dalam masa seperti ini tidak bisa lagi membicarakan dampak ekonomi.

“Kita mesti ambil skala prioritas, mau jalan dua-duanya sulit. Sebab kalau kemudian kita bicaranya ini COVID-19 bisa kita tekan, terus kemudian ekonominya tinggi terlalu ideal dalam konteks hari ini,” tutur Ganjar Pranowo.

Menanggapi sektor ekonomi pariwisata selama pemberlakuan PPKM, Ganjar Pranowo juga mengatakan bahwa sudah tidak bisa berbicara positif lagi di sektor ekonomi pariwisata bahwa semua akan baik-baik saja.

Baca Juga: Seorang Wanita Meninggal Dunia Saat Kisruh Pendukung Donald Trump di Capitol Hill, Ditembak Polisi?

Baca Juga: Ingat, BPUM UMKM Rp 2,4 Juta Tak Bisa Dicairkan Ahli Waris, Cek Nama Penerima Pakai KTP Ini Caranya!

"Pariwisata mohon maaf ya, anda akan rugi. Itu kita omongkan, kita jangan tipu-tipu lagi. Sebab kalau kemudian ‘tenang ya anda masih akan oke’, enggak mungkin," tegas Ganjar Pranowo.

Dengan menyampaikan fakta, kata Ganjar, dunia usaha akan lebih memahami bahwa situasinya saat ini memang tidak mudah. Ganjar lalu mengambil contoh apabila seluruh masyarakat mau diajak disiplin, dengan tetap di rumah selama 2 x 14 hari.

“Artinya satu bulan disiplin bareng-bareng, jangan-jangan ini akan jauh bisa menyelesaikan dan kemudian kepentingan semuanya akan bisa lebih baik. Nanti di 14 hari ke 3 yang bisa dilihat hasilnya,” ujar Ganjar.

Baca Juga: Akun Twitter Donald Trump Dinonaktifkan Sementara dan Terancam Ditangguhkan Permanen

Baca Juga: Awan Panas Gunung Merapi Keluar Dua Kali, Netizen Pertanyakan Status Siaga!

Ganjar mengatakan, di masa pandemi seperti ini dibutuhkan pengorbanan dari seluruh komponen. Apalagi, kata Ganjar, masyarakat Indonesia sudah ‘belajar’ selama setahun.

“Sebulan saja untuk kepentingan bersama, kita bisa atau tidak, jadi edukasi ini kita sampaikan kepada mereka dengan pembatasan di tempat destinasi, hotel, restoran semuanya yang mesti kita lakukan, suka tidak suka, mau tidak mau,” tegas Ganjar. ***

 

Editor: Risco Ferdian

Tags

Terkini

Terpopuler