Semua Ruang Isolasi dan RS di Semarang Penuh, Bagaimana Jika ada Pasien Covid-19 Baru?

19 Desember 2020, 09:17 WIB
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi /Semarangku / Prihatnomo

SEMARANGKU – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi mengumumkan jika semua ruang isolasi Covid-19 sudah penuh.

Biasanya, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Semarang akan dirawat di ruang isolasi RS dan ICU, atau menjalani karantina di rumah dinas wali kota dan balai diklat.

Penuhnya ruang perawatan pasien Covid-19 di Semarang ini disebabkan karena lonjakan kasus corona di kota ini melonjak drastis.

Baca Juga: Jangan Salah! Ini Panduan Ibadah Natal di Tengah Pandemi COVID-19 dari Kemenag

Baca Juga: Tahanan Palestina Mogok Makan Tanpa Batas di Sel Tahanan Israel, Ada Apa?

Wali Kota Semarang Hendi menuturkan, dalam beberapa waktu terakhir, jumlah pasien Covid-19 naik turun di angka 700-800 orang.

Baik pasien yang dirawat di rumah sakit, rumah dinas wali kota, dan gedung balai diklat.

“Sejak tiga hari lalu, pasien Covid-19 yang dirawat mencapai 800 orang. Sekarang ini masih berkisar 700 orang sekian,” ucap Wali Kota Semarang, Jumat, 18 Desember 2020.

Baca Juga: Warga Palestina Protes Pemukiman, Tentara Israel Justru Balas dengan Cara Ini

Dijelaskannya, dari ketersediaan ruang isolasi yang ada di Kota Semarang telah penuh seluruhnya. “Rumah sakit penuh, ruang ICU penuh, rumah dinas penuh,” imbuh Hendi.

Jika ada tambahan kasus positif Covid-19 di Kota Semarang, akan dirawat atau diisolasi di ruangan yang telah disiapkan pemkot.

“Jadi, hasil dari keputusan rapat, saya perintahkan kepada kepala dinas kesehatan untuk mempersiapkan satu atau dua lokasi dalam waktu seminggu ini. Yang sudah siap ada dua hotel,” terang Wali Kota Semarang.

Baca Juga: Hanya Tukar POIN Telkomsel Bisa dapat iPhone 12 dan Pulsa Jutaan Rupiah, Begini Caranya

Dua hotel yang disewa Pemkot Semarang ini bisa menampung pasien Covid-19 sekitar 100 orang untuk karantina.

“Ada dua hotel yang nanti disewa oleh dinas kesehatan. Tetapi tidak menutup kemungkinan dalam satu minggu ini, kalau memang ada peluang lain untuk itu, yang penting bisa efisien dan nyaman,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Jateng, Bambang Mintosih mendukung langkah Pemkot Semarang, selama mengutamakan faktor keamanan.

Baca Juga: Gawat, BLT UMKM BPUM Baru Bisa Cair Jika Lakukan Hal Ini, Cek Penerima di eform.bri.co.id/bpum

“Seluruh karyawan hotel harus diyakinkan tidak akan tertular dari pasien Covid-19,” katanya.

Hotel Kesambi Hijau, lanjutnya, pernah menangani pasien Covid-19 selama 14 hari dengan aman.

Proses isolasi dan perawatan pasien didampingi perawat, dokter dan karyawan dibekali alat pelindung diri (APD).

Baca Juga: Cara Dapat 2 Smartphone A10S dan Rp3 Juta dari Giveaway Terbaru Telkomsel, Mudah!

“Tidak ada kontak langsung dengan pasien. Makanan ditaruh di dalam boks di depan kamar, dan lewat pintu tersendiri dipisahkan dari tamu lain. Proses masuk tidak melalui lobi, tapi terpisah sendiri,” bebernya.

Pihaknya menyarankan, Dinas Kesehatan Kota Semarang memberikan pengarahan atau audiensi dengan karyawan hotel yang akan dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 tersebut.

“Sehingga bisa dijamin keamanannya,” tandasnya. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Pemkot Semarang

Tags

Terkini

Terpopuler