Bisa Selamat dari Ledakan Gunung Merapi, Ini Tradisi Adat Jawa yang Dipercaya Hingga Saat Ini

24 November 2020, 10:30 WIB
Isu bencana Gunung Merapi meletus dahsyat merebak, BPPTKG ungkap 4 tanda alam sebelum letusan terjadi. /ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.

SEMARANGKU – Gunung Merapi Jawa Tengah sampai sekarang menjadi sorotan banyak orang. Pasalnya, status gunung tersebut sudah memasuki siaga dan mengeluarkan lava baru di sekitar lereng gunung.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) secara resmi pada tanggal 5 November 2020 mengumumkan secara resmi Gunung Merapi berstatus siaga atau level tiga.

Pihaknya meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap kemungkinan yang akan terjadi terutama di Kabupaten Sleman yang berada di bawah Gunung Merapi.

Baca Juga: Segera Lapor ke Sini Jika Belum Dapat Kuota Internet Gratis Hingga 50 GB Telkomsel, Indosat, XL, Tri

Baca Juga: Kamu Bisa Pantau Langsung Aktivitas Gunung Merapi Melalui Link Rekaman CCTV di Sini!

Pernahkah kalian tahu, bahwa gunung ini sering kali meletus dan tercatat 68 kali mengguncang Jawa Tengah.

Meski demikian, gunung ini tidak lepas menjadi sorotan para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk bisa menikmati keindahan gunung dan alam Indonesia dari ketinggian.

Tidak hanya, gunung ini memiliki cerita rakyat yang unik dan tetap dikenang sampai sekarang sehingga masyarakat sekitar melakukan tradisi adat Jawa setiap tahunnya pada tanggal 1 suro atau 1 Muharram.

Baca Juga: Luhut Bicarakan Soal Penanganan Covid-19 di Gedung Putih AS Hingga UU Cipta Kerja Disinggung

Baca Juga: Soal Penurunan Baliho Habib Rizieq, Pangdam Jaya Dudung Dapat Dukungan Panglima TNI

Menurut kepercayaan orang Jawa, Merapi adalah sebuah gunung keramat. Bahkan, sebagian masyarakat mempercayai adanya mitos dan melakukan tradisi demi keselamatan jika ada ledakan.

Dilansir dari Jatengprov, masyarakat Jawa melakukan tradisi Sedekah Gunung Merapi dalam pergantian tahun baru Islam yakni 1 Muharram atau 1 Suro (kalender Jawa).

Prosesi sudah dimulai sejak pagi hari dengan kirab budaya dengan mengarak mahesa (kerbau) yang aman disembelih. Pada malam harinya dimulai dengan prosesi kirab kepala kerbau yang akan dilarung di puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: Gunung Merapi Bakal Meletus! 5 Daerah Jawa Tengah Ini Diminta Siapkan Upaya Mitigasi

Baca Juga: CEK FAKTA: Suara Gemuruh Keras dari Gunung Merapi Pagi Ini, Apa Benar?

Sebelum pemberangkatan ke puncak Merapi di Joglo Merapi diadakan pembacaan legenda Gunung Merapi.

Kemudian, dilanjutkan dengan pembacaan doa dan kidung-kidungan (nyanyian). Kemudian ritual dilakukan dengan mengarak uba rampe tersebut menuju puncak Merapi.

Lewat tradisi ini masyarakat yakin untuk meminta perlindungan kepada Tuhan yang Maha Esa dari marabahaya letusan Merapi.

Tradisi ini juga dilakukan setiap tahunnya dan tetap eksis sampai sekarang di lereng Merapi Kabupaten Boyolali hingga saat ini.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: jatengprov

Tags

Terkini

Terpopuler