Di MotoGP Maverick Vinales Merasa Inferior dengan Valentino Rossi, Kata Manajer Yamaha Ini

- 24 Agustus 2021, 20:15 WIB
Di MotoGP Maverick Vinales Merasa Inferior dengan Valentino Rossi, Kata Manajer Yamaha Ini
Di MotoGP Maverick Vinales Merasa Inferior dengan Valentino Rossi, Kata Manajer Yamaha Ini /Motosport.com

SEMARANGKU - Perjalanan karir balapan di MotoGP diawali Maverick Vinales bersama Yamaha pada musim 2017 dan kisah bersama Valentino Rossi.
 
Ketika itu performa Maverick Vinales sedang menanjak bersama Suzuki membuat Lin Jarvis sang manajer tim Yamaha MotoGP ingin merekrutnya.
 
Maverick Vinales tiga kali juara dalam lima seri balapan di musim pertamanya dengan Yamaha dan kemudian bergabung dengan Valentino Rossi kemudian. 
 
 
Empat musim dijalani Maverick Vinales di Yamaha, dia mampu tembus peringkat 3 dunia MotoGP.
 
Karena pasang surut karir di MotoGP kali ini membuatnya didepak dari motor YZR-M1.
 
Pada akhir 2019, perpanjangan kontrak untuk durasi selama 2 tahun senilai 8 juta euro per musim (sekitar 134 miliar rupiah), padahal ia juga mendapat tawaran dari Ducati awal musim 2021.
 
Kemudian Fabio Quartararo datang ke Yamaha, hal itu mendorong manajemen Yamaha untuk memindahkan pembalap Valentino Rossi di Petronas SRT.
 
 
Banyak yang membayangkan yang akan terjadi jika The Doctor masih bertahan di tim Monster Energy Yamaha musim 2021.
 
"Anda tidak akan pernah tahu. ada banyak peristiwa tak terduga di dunia ini," kata Lin Jarvis dalam sesi wawancara kepada Speedweek.com
 
Lin Jarvis merasa keputusan semacam itu bisa terjadi dimana saja, juga mengulangi cerita awal bertemu Maverick Vinales. 
 
Ketika itu Yamaha langsung menyodorkan kontrak kepada Vinales, saat itu performa dia bersama Suzuki memang sedang bagus. 
 
Tim analis data Yamaha mengatakan bahwa dua bulan lalu, Yamaha dihadapkan dilema karena salah satu pembalapnya ingin pindah, status Vinales kala itu baru saja memperpanjang kontrak hingga 2022.
 
"Dua bulan lalu, kami dihadapkan situasi salah satu pembalap, yang masih terikat kontrak sampai tahun depan, memutuskan ingin pergi. kami merasa apa ada yang salah dalam prosesnya, namun kesepakatan dengan Maverick hingga musim ini, sudah keputusan terbaik." kata tim analis data Yamaha.
 
Situasi hubungan ternyata disinyalir sebelum gelaran MotoGP Styria. Setelah balapan di Austria telah berlangsung, di lap-lap terakhir Maverick Vinales meminta untuk menepi ke pit lane jelang akhir balapan.  
 
Awal desas-desus yang membuat Maverick Vinales di skorsing, dan hubungan antara Yamaha dan Maverick Vinales mulai memanas, berujung Vinales dilepas Yamaha di sisa seri MotoGP musim 2021.
 
Sebelumnya Maverick Vinales pernah memiliki kesempatan berpindah tim di MotoGP 2021 dan 2022. 
 
Banyak diantaranya mengetahui potensi Maverick. Pemberitaan soal kepindahan Valentino Rossi ke Petronas SRT.
 
Secara otomatis menempatkan Vinales sebagai pembalap utama Yamaha untuk musim 2021.
 
Banyak yang meyakini bahwa Maverick Vinales selalu dibawah bayang-bayang sang legenda Valentino Rossi. 
 
Ketika Yamaha ditinggal pembalap Italia itu, Maverick Vinales diprediksi bisa lepas dari bayang-bayang The Doctor dan sukses di MotoGP. 
 
Ternyata tidak sesuai yang diprediksi banyak pengamat MotoGP dan Yamaha.
 
Kabar penggantian kepala teknisi Esteban Garcia diambil alih oleh Silvano Galbusera, juga menjadi pemicu panasnya hubungan Maverick Vinales dengan Yamaha.
 
Di samping itu, kepindahan Valentino Rossi ke Petronas direncanakan musim lalu, ternyata itu tidak terjadi sesuai keinginan. 
 
Tidak ada yang perlu dikeluhkan soal keputusan yang diambil dalam 2 tahun terakhir di MotoGP.

"Terkadang anda bisa saja menang saat membuat keputusan krusial, dan terkadang bisa juga kalah." pungkas Lin Jarvis.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x