Ketidakkonsistenan ini muncul secara berturut-turut di MotoGP Jerman dan Belanda, ketika Maverick Vinales beralih dari finish terakhir menuju ke sesi kualifikasi di pole dan finish di posisi kedua.
Namun sangat kontras dengan rekan setimnya Fabio Quartararo, yang memenangkan empat seri balapan dan memimpin klasemen dengan raihan 40 poin tambahan, setelah 10 seri MotoGP musim ini.
Maverick Vinales diperkirakan akan bergabung dengan Aprilia pada musim 2022, pengumuman resminya akan segera dirilis.
Baca Juga: Jelang MotoGP Austria Maverick Vinales Dituduh Lakukan Sabotase, Begini Kronologinya
Cal Crutchlow mengakui tidak setuju dengan pandangan Maverick Vinales mengenai Yamaha, tetapi percaya pada kecepatan balapan Vinales hanya sebanding dengan Marquez.
"Di satu sisi jika Maverick Vinales tidak senang dengan situasinya, maka ia melakukan sesuatu untuk itu." kata Cal Crutchlow.
Menurut Cal Crutchlow tidak setuju soal itu karena Yamaha selama ini telah memberinya semua yang bisa mereka berikan tanpa satupun yang luput.
“Jadi, tidak bisa beralih secepat itu dari posisi unggul selama sepekan lalu finis terakhir di pekan berikutnya dan kemudian mereka berkata ok, kami tidak memberi apa pun di akhir pekan ini," ucap Cal Crutchlow
Sebenarnya karena hasil bekerjanya, jadi masalahnya adalah mengenai apa yang terjadi dengan diri Maverick Vinales bisa berbuat seperti itu.
"Tetapi jika saya melihat Maverick Vinales, kecepatan dan bakatnya, bersama dengan Marc Marquez, tidak ada yang lebih cepat di MotoGP dan ia bisa menang juara dunia dengan mata tertutup dia menyatukan semuanya.” ujar Cal Crutchlow.
Meskipun tidak setuju dengan keputusannya, Crutchlow mengatakan bahwa Cal menghormati Vinales, juga menyukai Johann Zarco yang keluar dari KTM di pertengahan 2019 atau keputusan Cal Crutchlow meninggalkan Ducati setelah musim 2014.
Cal Crutchlow menghormati keputusan Maverick Vinales meninggalkan Yamaha karena itulah yang ingin dia lakukan dan butuh keberanian untuk melakukan itu.
“Saya belum pernah melihat orang lain melakukannya kecuali Zarco beberapa tahun lalu dan ketika saya melakukannya di Ducati,” tutup Cal Crutchlow.***