3 Momen Menarik F1 GP Monako Sepanjang Sejarah, Ada yang Sampai Finis Hanya Tiga Mobil Tersisa

23 Mei 2023, 14:13 WIB
3 Momen Menarik F1 GP Monako Sepanjang Sejarah, Ada yang Sampai Finis Hanya Tiga Mobil Tersisa /

SEMARANGKU – Gelaran balap F1 GP Monako yang akan digelar akhir pekan ini (26-28/05) pada sejarahnya banyak menyajikan momen dramatis pada balapan setiap tahunnya.

Trek jalanan kota Monte Carlo dengan pemandangan pesisir yang spektakuler berpadu apik dengan tikungan lambat nan terjal tentu memacu adrenalin para pembalapnya.

Balapan GP Monako juga biasanya disertai rintik hujan sehingga pada satu sisi balapan menjadi terkesan membosankan karena pembalap lebih bersikap ekstra hati-hati.

Baca Juga: Kenang Kiprah di Tim Pabrikan Yamaha MotoGP, Maverick Viñales Kapok: Di Sana Mereka Membuat Saya Kena Mental

Tapi tahukah Anda bahwa kondisi iklim dan topografi Monte Carlo di sisi lain mampu berperan besar dalam menciptakan drama dalam lintasan balap F1 Monako?

Pada artikel ini kami akan merangkum tiga momen paling dramatis di F1 GP Monako seperti yang digambarkan dalam video unggahan akun YouTube resmi F1 berikut ini:

  1. Ayrton Senna sang Raja Monako (1992)

Anda semua yang mengikuti F1 sejak kecil pasti tahu mendiang Ayrton Senna, atau setidaknya berselancar di Google untuk sekadar iseng-iseng mengumpulkan informasi tentang juara dunia tiga kali ini.

Senna dikenal mempunyai rekam jejak yang sangat apik di balapan GP Monako sepanjang kariernya hingga akhir hayatnya.

Tercatat ia hanya dua kali gagal finis di musim 1985 dan 1988. Dan pada musim 1988 itupun paman dari Bruno Senna ini baru membalap kali pertama untuk McLaren, tim yang membesarkan namanya selama ini.

Selebihnya sebelum membalap untuk McLaren O Rei de Monaco mampu sekurang-kurangnya finis di posisi tiga sewaktu masih membela tim Lotus.

Semenjak bergabung dengan McLaren Senna telah mengoleksi lima kemenangan di Monte Carlo untuk tim asal Woking, Inggris yang ia bela.

Kemenangan terbaiknya di Monako adalah di musim 1992 di mana sang Raja Monako mampu mengasapi pembalap Williams Nigel Mansell yang kelak menjadi juara dunia di akhir musim itu.

Kemenangan di GP Monako edisi 1993 menandai kemenangan terakhir Ayrton Senna baik bersama McLaren maupun sepanjang hidupnya.

Lagi-lagi sahabat karib Gerhard Berger ini mampu finis lebih cepat dari seorang pembalap Williams, kali ini Damon Hill yang kelak menjadi rekan setim terakhirnya dan juara dunia tahun 1996.

Namun naas Ayrton Senna harus meninggal dunia di gelaran GP San Marino di Imola setahun setelah kemenangan GP Monako terakhirnya.

Pembalap kesayangan publik Brasil ini menemui ajalnya setelah mobilnya gagal ia kendalikan dan menabrak tembok pembatas di tikungan Tamburello pada lap ketujuh.

Tanggal 1 Mei lalu menandai 29 tahun mangkatnya O Rei de Monaco yang telah mengoleksi tujuh kemenangan di GP Monako hingga akhir hayatnya.

  1. Mobil Terbalik (2017)

Insiden menggemparkan pernah terjadi di edisi GP Monako 2017 di mana pilot senior McLaren, Jenson Button, menabrak Pascal Wehrlein di lap ke-57 ketika memasuki terowongan Monako.

Sebenarnya juara dunia musim 2009 ini sudah tidak membalap lagi secara reguler setelah memutuskan pensiun di musim 2016. Button menggantikan mantan rekan setim sekaligus sahabat karib Fernando Alonso yang berhalangan hadir karena mengikuti balapan Indianapolis 500 di Indycar.

Tabrakannya pun hampir sama dengan balapan terakhir musim sebelumnya di Abu Dhabi 2016. Tetapi kali ini mobil Sauber C36 dari Wehrlein terjungkal akibat mobil MCL32 dari Button menyundul C36 pembalap aktif Formula E ini. Alhasil Wehrlein harus dievakuasi ketika mobil dalam keadaan terbalik.

  1. Sisa Tiga Mobil (1996)

Balapan GP Monako 1996 mungkin akan dikenang sebagai edisi GP Monako paling kacau atau chaos sepanjang sejarah. Betapa tidak, pada GP Monako musim ini hanya ada tiga mobil yang berhasil menyelesaikan balapan yang ikonik ini.

Nama-nama besar seperti Michael Schumacher, Mika Hakkinen, Damon Hill hingga Jacques Villeneuve harus gagal finis pada balapan yang berlangsung dalam kondisi hujan lebat ini. Schumi bahkan harus menyingkir dari balapan di lap pertama setelah menabrak tembok pembatas.

Baca Juga: Baru Dimulai Silly Season WSBK 2024 Sudah Geger, Toprak Razgatlıoğlu Tak Menyeberang Ke MotoGP Tapi Ke Tim Ini

Secara mengejutkan pembalap tim papan tengah-bawah Ligier, Olivier Panis, berhasil mempersembahkan kemenangan semata wayang bagi tim asli Prancis tersebut. Untuk posisi kedua dan ketiga podium diisi oleh David Coulthard dari McLaren dan Heinz-Harald Frentzen dari Sauber.

Itulah tadi tiga momen menarik F1 GP Monako sepanjang sejarah. Nantikan balapan F1 GP Monako yang akan disiarkan langsung hari Minggu (28/05) jam 20.00 WIB eksklusif di platform streaming beIN Sports Connect.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler