Realistis Incar Kemenangan Ke-33 F1 di GP Monako 2023, Fernando Alonso: Mungkin Di Sana Ada Kesempatan

23 Mei 2023, 13:43 WIB
Realistis Incar Kemenangan Ke-33 F1 di GP Monako 2023, Fernando Alonso: Mungkin Di Sana Ada Kesempatan /

SEMARANGKU – Juara dunia F1 dua kali Fernando Alonso seperti terlahir kembali. Kali ini ia mengincar kemenangan ke-33 di GP Monako 2023 dan hal itu realistis baginya.

Sirkuit Monte Carlo di Monako sendiri dikenal sebagai trek jalanan yang menyajikan pemandangan pesisir Monako dengan tikungan lambat yang terjal.

Sirkuit ini sangat cocok bagi mobil balap Aston Martin AMR23 yang dikemudikan Alonso karena keunggulannya dalam pengereman di tikungan lambat.

Baca Juga: Kenang Kiprah di Tim Pabrikan Yamaha MotoGP, Maverick Viñales Kapok: Di Sana Mereka Membuat Saya Kena Mental

Dengan keunggulan pengereman itu maka tak heran bila pembalap asal Asturias, Spanyol itu berencana memenangkan balapan di GP Monako tahun ini.

Sebelumnya dikutip dari El Desmarque setelah GP Miami Senin dini hari (08/05) WIB Alonso memang mengisyaratkan akan memenangkan balapan di trek berjuluk Permata Mahkota F1 ini. Sembari mewanti-wanti penggemarnya supaya tidak gegabah membicarakan kemenangan ke-33 dalam kariernya, pembalap berjuluk El Nano ini juga tidak menafikan kemenangan depan publik sendiri di GP Spanyol yang digelar di sirkuit Barcelona-Catalunya.

“Sebaiknya jangan terlalu gegabah. Kenyataannya Red Bull memang amat sangat kuat. Tapi kita lihat saja. Mungkin di Monako atau Barcelona kita akan dapatkan peluang (kemenangan ke-33) itu” tegasnya.

Terakhir kali Alonso memenangi balapan Grand Prix adalah 10 tahun lalu. Ketika itu pembalap dengan jargon El Plan ini di hadapan publik sendiri menjuarai GP Spanyol 2013 dengan membawa bendera kuda jingkrak dari Ferrari. Sejak saat itu Alonso belum pernah lagi juara Grand Prix hingga sekarang.

Namun berkat pencapaiannya di Aston Martin saat ini, peluang kemenangan Alonso dan Aston Martin semakin menguat dalam waktu dekat.

Tercatat pembalap yang akan menginjak usia 42 tahun dalam dua bulan mendatang ini telah meraih 75 poin dan empat podium dari lima balapan minus posisi keempat di GP Azerbaijan (Minggu 30/04) yang tertolong oleh tiga poin dari balapan sprint Sabtu (29/04).

Dikutip dari situs resmi F1 Selasa dini hari (23/05) WIB, Alonso mengiyakan peluang kemenangan ke-33 dalam kariernya tersebut.

“Ya, saya pikir begitu”, ungkapnya ketika diwawancarai oleh komentator Sky Sports F1 Martin Brundle.

“Saya harap segera. Saya tidak tahu, kami kelihatannya mempunyai mobil yang mungkin bukan yang tercepat di lurusan. Kami perlu menyempurnakannya lagi, tapi kami bagus di tikungan” ujar Alonso.

Selain Monako dan Barcelona yang kembali ke tata letak sirkuit yang lama, rekan setim sekaligus mentor Lance Stroll ini juga tidak menutup kemungkinan menang di GP Hongaria dan Singapura.

“Jadi saya ingin mengatakan soal kecepatan (trek) paling lambat dalam kejuaraan (F1) ini, katakanlah itu Monako, Budapest, dan Singapura. Tipe-tipe sirkuit ini, saya pikir kami menaruh harapan-harapan utama kami pada momen tersebut” terangnya.

Dengan peningkatan posisi Aston Martin di klasemen F1 dari sebelumnya ketujuh menjadi kedua, kelihatannya pindah dari Alpine ke Aston Martin adalah keputusan karier yang tepat bagi Alonso.

Tetapi dengan segala pengalaman pahit pasca bolak-balik dari dan ke tim Enstone mulai 2007 hingga 2022, Nando tidak menampik segala keraguan dari keputusan karier yang ia buat saat ini.

“Tentu saja” akunya pada Brundle.

Baca Juga: Baru Dimulai Silly Season WSBK 2024 Sudah Geger, Toprak Razgatlıoğlu Tak Menyeberang Ke MotoGP Tapi Ke Tim Ini

“Saya pikir, kembali ke Agustus, tiap tim optimistis untuk tahun berikutnya. Pihak Alpine pikir mobil mereka akan baik-baik saja dan saya berbicara dengan Lawrence (Stroll) ketika Seb (Vettel) memutuskan pensiun. Dia bilang kami punya tim yang fantastis dan mobilnya akan jauh berbeda dengan apa-apa yang Sebastian dan Lance (Stroll) setir selama ini. Saya bilang begini ‘Oke, semuanya berpikir sama, tapi kita lihat saja’” tutur Alonso.

Nando juga mengisyaratkan bahwa F1 memanglah ajang yang sulit diprediksi bahkan oleh pandit yang paling ahli sekalipun.

“Itu ibarat koin yang melayang di udara – Anda tak akan pernah tahu hasil akhirnya dan bahkan Anda tidak memiliki bola kristal. Tetapi saya senang dengan dampak yang berarti bagi tim saya” pungkasnya.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler