Ungkap Penyebab Tragedi Kanjuruhan Telan Ratusan Korban, Mahfud MD: Jauh Mengerikan

- 14 Oktober 2022, 18:12 WIB
Tragedi Kanjuruhan: Telah Bekerjasama Selama Seminggu, Tugas TGIPF Sudah Rampung Sekarang kata Mahfud MD
Tragedi Kanjuruhan: Telah Bekerjasama Selama Seminggu, Tugas TGIPF Sudah Rampung Sekarang kata Mahfud MD /Instagram /@mohmahfudmd
 
SEMARANGKU - Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan Mahfud MD mengungkapkan penyebab kematian ratusan korban. 
 
Seperti diketahui, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu kini berbuntut panjang. TGIPF dibentuk khusus untuk melakukan investigasi.
 
Mahfud Md telah menyerahkan hasil investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Jokowi. 
 
Menurutnya, fakta yang ditemukan dalam kejadian Tragedi Kanjuruhan ternyata jauh lebih mengerikan daripada yang beredar di media. 
 
 
"Ada yang saling gandengan untuk keluar bersama satu keluar satu tertinggal. Yang di luar balik lagi nolong ke temannya terinjak injak mati," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia tersebut.
 
Lebih lanjut, Mahfud menilai ratusan korban yang meninggal dunia maupun terluka disebabkan karena berdesakan saat berusaha keluar dari stadion. 
 
Desak-desakan yang dimaksud terjadi setelah adanya tembakan gas air mata yang dilesakkan oleh aparat. 
 
 
Saat ini, dampak atau efek yang dihasilkan racun gas air mata masih didalami oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 
 
"Tetapi apapun hasil pemeriksaan dari BRIN itu tidak bisa mengurangi kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," tutupnya. 
 
Sebagai bentuk tindaklanjut tragedi tersebut, PSSI bersama FIFA dan AFC membentuk Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia. 
 
"Satgas ini berisi para ahli seperti ahli sepak bola, keamanan dan keselamatan stadion dan lainnya," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2022. 
 
Kemenpora, Kemendagri, Kemenkes, Kementerian PUPR, hingga Polri akan turut serta menjadi anggota satgas. 
 
Secara keseluruhan, Satgas Transformasi Speak Bola telah membahas terkait rencana aksi dan alur waktu dalam membereskan permasalahan prosedur operasi standar keamanan maupun keselamatan stadion.
 
Tragedi Kanjuruhan yang menjadi bencana sepak bola terbesar di Indonesia ini menelan 132 korban jiwa.
 
132 orang yang meninggal dunia diakibatkan karena patah tulang, trauma di kepala dan leher, serta asfiksia atau kadar oksigen dalam tubuh berkurang.
 
Selain menewaskan 132 orang, sebanyak 596 orang luka ringan dan sedang, kemudian 26 lainnya mengalami luka berat. 
 
Sehingga total korban dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi 754 orang.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x