Tak Adil! Pejudo Aljazair Kini Diskors 10 Tahun Karena Pro Palestina Saat Olimpiade Tokyo 2020

- 11 September 2021, 19:39 WIB
 Federasi Judo Internasional resmi memberikan hukuman skorsing 10 tahun kepada atlet judo Aljazair Fethi Nourine dan pelatihnya Amar Benikhlef, 10 September 2021/REUTERS FILE PHOTO
Federasi Judo Internasional resmi memberikan hukuman skorsing 10 tahun kepada atlet judo Aljazair Fethi Nourine dan pelatihnya Amar Benikhlef, 10 September 2021/REUTERS FILE PHOTO /

 Baca Juga: Korea Utara Dilarang Tampil di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Korea Selatan Cari Alternatif Dialog

“Oleh karena itu tidak ada hukuman lain selain skorsing berat yang dapat dijatuhkan dalam kasus ini,” kata IJF.

“Dengan alasan ini, komisi disiplin IJF menyatakan terhadap Fethi Nourine dan Amar Benikhlef masing-masing sepuluh (10) tahun penangguhan dari semua acara dan kegiatan yang diselenggarakan atau disahkan oleh Federasi Judo Internasional dan serikat pekerjanya, mulai dari 23 Juli 2021 hingga 23 Juli 2031,” bunyi pernyataan IJF.

“Keputusan itu memiliki efek langsung dan dapat diajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga,” tambah pernyataan itu.

Pernyataan IJF tersebut diterbitkan pada hari Jumat dan sebelumnya baik Fethi Nourine dan pelatihnya telah ditempatkan di bawah penangguhan sementara.

Menteri Pemuda dan Olahraga Aljazair, Abdel Razzaq Sabbak menggambarkan sanksi IJF yang dijatuhkan kepada Fethi Nourine dan Amar Benikhlef sebagai sangat tidak adil.

Sabbak telah berjanji untuk mengajukan banding terhadap keputusan IJF tersebut.

“Saya meminta presiden Komite Olimpiade dan Olahraga (COA) Aljazair untuk memulai prosedur yang diperlukan untuk mengajukan banding atas keputusan ini dan mencoba meringankan sanksi sejauh mungkin dan dengan demikian memulihkan pahlawan kita Fethi Nourine,” katanya pada hari Rabu.

Sebelumnya Fethi Nourine telah menyatakan dukungan bulat untuk perjuangan Palestina, sehingga membuatnya tidak mungkin bertanding melawan pejudo Israel.

“Kami telah bekerja keras untuk lolos ke Olimpiade, tetapi perjuangan Palestina lebih besar dari semua itu,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah