PON XX Papua Bisa Jadi Klaster Baru Covid-19, Kapolri Minta Kontingen Isolasi 14 Hari Sebelum Berlaga

- 28 Agustus 2021, 19:49 WIB
Kapolri Jenderal Listyi Sigit berpesan kepada seluruh kontingen untuk menjalani isolasi selama 14 hari sebelum berlaga di PON XX Papua agar tidak menjadi klaster baru Covid-19.
Kapolri Jenderal Listyi Sigit berpesan kepada seluruh kontingen untuk menjalani isolasi selama 14 hari sebelum berlaga di PON XX Papua agar tidak menjadi klaster baru Covid-19. /Dok Humas Polda Jateng

Terkait hal itu, mantan Kapolda Banten itu menyebut strategi penanganan dan pengendalian virus corona untuk seluruh pihak terkait, harus dilakukan sejak keberangkatan, ketika tiba, dan saat menetap ketika menjalani pertandingan.

Untuk peserta yang hendak berangkat mengikuti PON, Sigit menekankan harus melakukan test Covid-19 dalam waktu dua atau tiga hari sebelum perjalanan.

"Kurangi kontak fisik dengan orang lain selama 14 hari sebelum keberangkatan. Siapkan daftar nama orang yang kontak erat untuk di validasi oleh petugas Covid-19 PB PON XX. Laksanakan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Kemenkes, termasuk mengganti masker setiap hari atau masker kain dilapis 2 atau 3," ujar Sigit.

Kemudian ketika tiba di Papua, Sigit mendorong Forkopimda untuk aktif memastikan penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Menyerahkan hasil test Covid-19.

Selanjutnya ketika menetap untuk mengikuti pertandingan, Sigit meminta agar melakukan pengawasan ekstra ketat.

Di antaranya, membatasi aktivitasi atau hanya sebatas menjalani tugas dan peran. Mematuhi protokol kesehatan yang diatur.

Lalu, wajib lapor kondisi kesehatan melalui aplikasi pelaporan kesehatan PB PON XX atau ke dokter kontingen masing-masing.

"Bila dianggap perlu maka akan dilaksanakan tes Covid-19. Akan dilakukan tes Covid-19 secara reguler selama PON berlangsung, sesuai tugas dan peran masing-masing. Jika hasil tes positif maka akan dilakukan isolasi mandiri atau dirujuk ke RS sesuai pedoman Kemenkes. Akan dilaksanakan tracing terhadap kontak erat," tutur Sigit.

Selain itu, mantan Kabareskrim Polri ini juga tetap mendorong Forkopimda Mimika untuk tetap melakukan strategi pengadilan Covid-19, yakni prokes ketat 3M, penguatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment) serta akselerasi program vaksinasi massal.

Sigit menginstruksikan kepada personel TNI-Polri untuk membantu atau bersinergi dengan Pemda setempat untuk melakukan akselerasi vaksinasi massal.

Halaman:

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah