Indonesia di Sanksi Ringan oleh FIFA Ibarat Kartu Kuning Atas Batalnya Piala Dunia U-20, Apa Maknanya?

7 April 2023, 09:29 WIB
Indonesia di Sanksi Ringan Oleh FIFA Ibarat Kartu Kuning Atas Batalnya Piala Dunia U-20, Apa Maknanya? /Instagram @erictohir

SEMARANGKU - Atas batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Indonesia diberi sanksi ringan oleh FIFA ibarat kartu kuning. Lalu apa maknanya?

Sebelumnya, diketahui bahwa Erick Thorir, Ketua Umum PSSI bertemu dengan Presiden FIFA yakni Gianni Infantino di Paris, Perancis pada (6/4/2023).

Pertemuan tersebut menyusul atas pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, FIFA menganggap faktor keamanan dan kesiapan belum memadai.

Baca Juga: Pembekuan Dana FIFA Forward Jadi Sanksi untuk Indonesia Usai Batal Gelar Piala Dunia U-20, Apa Maksudnya?

Namun, disisi lain masyarakat Indonesia banyak yang menyalahkan pernyataan kontroversial dari politisi dan pejabat yang membuat batalnya Piala Dunia U-20.

Pernyataan yang diutarakan oleh para politisi dan pejabat adalah terkait penolakan kedatangan Timnas Israel di Indonesia dengan alasan pembukaan UUD 1945, bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan. 

Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang masif menyuarakan kemerdekaan bangsa Palestina atas penjajahan Israel.

Sehingga atas pernyataan kontroversial politisi dan pejabat membuat masyarakat Indonesia kecewa, ini karena urusan politik dicampuradukkan dalam sepak bola. Juga menganggap bahwa mereka telah mengubur mimpi anak bangsa untuk tampil di Piala Dunia U-20.

Bahkan atas batalnya pagelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia ini, banyak pihak yang khawatir terhadap sanksi yang diberikan oleh FIFA. Mengingat ini bukan pertama kalinya Indonesia di sanksi oleh FIFA.

Akan tetapi terlepas dari alasan pembatalan oleh FIFA dan konflik di Indonesia, patutnya bersyukur karena ternyata Indonesia tidak mendapatkan sanksi berat oleh FIFA.

"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepak bola. Indonesia terhindar dari sanksi sanksi berat pengucilan dari sepak bola dunia. Istilahnya Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ujar Erick Thohir, dikutip dari laman pssi.org.

Tahukah kamu apa makna dari sanksi ringan atau ibaratnya di sanksi kartu kuning oleh FIFA?Atas hal ini Erick Thohir pun buka suara.

"FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," terangnya dikutip dari m.antaranews.com.

Atas sanksi ringan yang berupa sanksi administrasi dengan pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan PSSI ini, tentu menjadi pembelajaran bagi sepak bola Indonesia untuk terus berupaya berbenah guna menuju perbaikan sepak bola mendatang.

Kabar baiknya atas sanksi ringan atau ibarat kata terkena kartu kuning oleh FIFA, Indonesia masih diberi kesempatan untuk ikut berkompetisi di event SEA Games.

Baca Juga: Kericuhan Suporter di Duel Sengit Feyenoord vs Ajax: Kepala Davy Klaassen Bercucuran Darah

"Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini,' terang Erick Thohir

Untuk pelaksanaan SEA Games itu berada di Negara Kamboja, tepatnya akan dilaksanakan pada bulan Mei 2023 mendatang.

Kemudian tidak hanya itu, pertemuan antara PSSI dan FIFA tidak membahas seputar sanksi semata, akan tetapi Erick Thohir juga melakukan negoisasi dan menjabarkan komitmen dari Pemerintah Indonesia untuk melakukan transformasi dalam dunia sepak bola.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler