Bagaimana Cara dan Protokol Kesehatan Saat Balap MotoGP Mulai

14 Juni 2020, 13:10 WIB
Balap MotoGP akan berlakukan protokol kesehatan yang ketat. / motogp.com /

SEMARANGKU - MotoGP 2020 akan dimulai pada pertengahan Juli dan masih di bawah bayang-bayang keadaan darurat Covid-19. Ketika balapan mulai bagaimana rincian dan apa yang akan disediakan oleh protokol kesehatan yang dibuat oleh Dorna selaku penyelenggara.

MotoGP mendapat lampu hijau dari pemerintah tuan rumah yang akan menggelarnya yakni Spanyol, Austria, Republik Ceko, Italia dan Prancis, setelah melihat protokol kesehatan yang disodorkan.

Sebanyak 40 halaman penuh untuk tindakan pencegahan, pembatasan, metodologi keselamatan untuk menghindari risiko infeksi Covid-19.

 Baca Juga: Bagaimana Cara Kalahkan Marc Marquez, Ini Tips dari Casey Stoner

Balapan pertama akan dilakukan di balik pintu tertutup di Jerez (tanpa penonton), karena pemerintah Spanyol tidak mungkin belum terbuka untuk umum pada tahun 2020. Di Catalunya berjalan pada akhir September, tetapi penyelenggara telah mengumumkan bahwa penggemar tidak akan ada di tribun.

Pemeriksaan Sebelum Masuk

Kehidupan di dalam paddock nantinya tentu tidak akan seperti yang biasa kita lihat. Tahun ini tidak ada tamu atau anggota keluarga atau gadis payung. Setiap tim akan hidup sebagai keluarga yang terpisah dari yang lain.

 Baca Juga: Tim MotoGP Asal Jepang Pusing, Teknisinya Terbentur Aturan Pembatasan Perjalanan

Keadaan darurat kesehatan belum berakhir, masih belum ada cara penyembuhan yang bisa efektif 100%, atau vaksinnya. Di Jerez semuanya harus bekerja dengan sempurna, di bawah penalti kejutan yang bakal tidak disukai yakni pembatalan musim MotoGP jika terjadi kondisi paling ekstrim.

Berbeda dengan pertandingan sepak bola di Kejuaraan Dunia, di MotoGP lebih dari seribu orang terlibat dalam paddock, yang berasal dari setiap benua di dunia. Dan tidak mudah mendapatkan teknisi dari Jepang, Australia, dll untuk datang dengan kondisi saat ini di mana banyak pembatasan perjalanan.

Protokol kesehatan akan dimulai bahkan sebelum tim dan pembalap berangkat ke Jerez. Pada hari Jumat 10 Juli setiap orang harus melakukan tes Swab di negara tempat tinggal masing dan tinggal di rumah selama akhir pekan, hingga jadwal keberangkatan pada hari Senin.

Baca Juga: Kemenpora Rilis Protokol Kesehatan, Ini Tanggapan Anggota Komisi X

Melalui aplikasi yang dibuat khusus, setiap orang yang akan masuk arena balap harus memberikan data medis mereka pada jam 7:00 pagi. Suhu, gejala demam atau batuk, nyeri otot, gastroenteritis adalah empat parameter utama untuk mengetahui kondisi setiap karyawan yang ada di paddock MotoGP.

Pembatasan Ketat

Angel Charte, Direktur Medis MotoGP, mengatakan untuk tidak meremehkan risiko ini. “Kita terlalu cepat. Manusia memiliki masalah, ingatannya terhapus dalam 24 jam. Dari sudut pandang medis kami telah belajar untuk hidup dengan virus, tetapi kami masih tidak tahu bagaimana perilakunya dan saya pikir kami akan memiliki beberapa kejutan, saya bahkan tidak tahu kapan,” buka dokter yang selalu berjaga di balap MotoGP ini.

dr. Angel Charte yang akan bertanggung jawab di bidang kesehatan MotoGP. / motogp.com

 Baca Juga: Ada Sisi Kelembutan di Balik Kegarangan si Leher Beton, Mike Tyson

“Jelas bahwa semakin banyak orang di satu tempat, semakin banyak kemungkinan ketularan itu ada. Di ajang MotoGP kami akan sangat kaku dan memberikan hukuman berat. Kita tidak bisa melakukan kejuaraan dunia dengan kecurigaan bahwa kita akan gagal," jelasnya.

Dalam hal ini, dr. Charte mengumumkan sanksi "sangat berat" bagi mereka yang melanggar pembatasan. "Kami tidak bisa gagal karena adanya rasa tidak bertanggung jawab atas satu, dua, lima atau sepuluh orang," ungkapnya.

 Baca Juga: Ini Dia Daftar 10 Pembalap MotoGP yang Paling Banyak Menang

Di antara kemungkinan intervensi juga ada uji sampel seperti halnya anti-doping. “Satu hal juga jelas yakni MotoGP tidak bisa berhenti atau ditangguhkan hanya karena penampilan satu atau dua kasus di paddock. Mudah-mudahan itu tidak akan terjadi, tetapi jika kita mendeteksi suatu kasus maka akan diisolasi, itu akan dipelajari, tes yang relevan akan dilakukan, bahkan kepada anggota tim atau koleganya.

Dan akan diputuskan apakah akan mengkarantina dia di sebuah hotel atau rumah sakit, karena kita telah membuat perjanjian dengan semua rumah sakit di wilayah di mana kita akan balapan," turu dokter yang telah banyak menyelamatkan pembalap ini. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Motosan

Tags

Terkini

Terpopuler