Dishub DKI Jakarta Gunakan Teknologi AI Untuk Uraikan Kemacetan, Apakah Efektif?

- 12 Mei 2023, 19:30 WIB
Ilustrasi - Dishub DKI Jakarta Gunakan Teknologi AI Untuk Uraikan Kemacetan, Apakah Efektif /
Ilustrasi - Dishub DKI Jakarta Gunakan Teknologi AI Untuk Uraikan Kemacetan, Apakah Efektif / /Unsplash/Cheung Yin

SEMARANGKU – Pemprov DKI akan mencoba menggunakan teknologi artificial intelligence (AI). Saat ini, pihak Dishub Jakarta sedang bekerjasama dengan Google Inc terkait wacana tersebut.

“Untuk Google sedang berproses. Kita akan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Sekarang ini mereka terus melakukan simulasi,”jelas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo antaranews.com.

Kerjsama ini dilakukan untuk memudahkan Dishub mengatur waktu lalu lintas. Ternyata simulasi AI sempat dilakukan di beberpa Jalan seperti, Jalan Imam Bonjol, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka dan Jalan Pemuda.

Rencananya akan ada 20 simpang jalan yang dikoordinasikan menggunakan AI guna mengurai kemacetan yang ada di Jakarta. Lallul bagaimana kerja AI?AI akan menganalisis banyaknya jumlah lintas yang ada di persimpangan tersebut.

Baca Juga: Lanjutan Proses Hukum Kasus Manajer Ajak Karyawati Cikarang Staycation: Pelaku Diberhentikan Sementara

Didapati dari data Tomtom Traffic Index per Februari 2023 kemacetan Jakarrta terbilang naik 53 persen. Bahhkan kenaikan itu juga membuat peringkat kemacetan Jakarta dari 46 ke peringkat 29.

Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo menjelaskan bahwa nantinya pengaturan dilakukan denggan memanfaatkan basis data yang dimiliki google. Lewat data tersebut, Dishub DKI akan melakukan pengaturan lalu lintas di persimpangan yang sudah menerapkan sistem AI.

“Kemudian kami diberikan digital dashboard dan dari situ kami melakukan resetting terkait traffic light di titik dimana yang sudah diprogramkan tadi,” tuturnya. Kemacetan serius DKI Jakarta juga menarik perhatian Gubernur Heru Budi Hartono.

Baca Juga: Bali Membuat Ketentuan Pada Turis Asing Beri Mereka SIM Internasional, Berikut Fakta Lengkapnya!

Beliau memberikan usulan agar bisa mengurangi kemacetan yang ada di DKI Jakarta, beriikut diantaranya :

1. Pembagian jam masuk kerja

Pembagiian jam masuk kerja bisa mengatasii sebuah kemaccetan, maka dari itu menurut Heru lebih baiik jamnya dibagi duua sesi. Sesi pertama jam 08.00 dan sesi kedua jam 10.00 WIB.

2. Penutupan Putaran Lalu Lintas (U-Turn)

Maksudnya disini adalah memberlakukan penutupan putaran lalu lintas atau U-Turn . tujuannya untuk meminimalisir atau menurunkan deretan penundaan lalu lintas akibat manuver kendaraan di jalan U-Turn.

3. Integrasi moda transportasi

melakukan Integrasi moda transportasi. Yang dimaksud adalah meningkatkan sarana transportasi massal seperti bus Transjakarta, MRT dan LRT. Hal ini dilakukan untuk memudahkan akses mobilitas warga dalam beraktivitas.

4. Penerepan Sistem Satu Arah (SSA)

Penerapan SSA tentu akan mengurangi angka kemacetan. Karena dengan satu arah pengendara akan lebih kesusahan untuk melawan arah, di sisi lalin penerapan SSA juga bisa mmengurngi angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas.

Solusi tersebut juga bisa bermanfaat untuk mengurangi angka kemacetan. Google akan memberikan akses digital agar bisa mengatur ulang perputaran waktu lalu lintas di titik yang sudah terprogram.

Demikian Artikel Dishub DKI Jakarta Gunakan Teknologi AI Untuk Uraikan Kemacetan, Apakah Efektif?saran manual dan teknologi, keduanya sama-sama bermanfaat apabila direalisasikan dengan baik.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x