Network
SEMARANGKU - Saat ini Institut Teknologi Bandung (ITB) tengah mempersiapkan untuk menyelenggarakan Program Pengabdian Masyarakat (PKM) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2023 di Ibu Kota Negara Kalimantan Timur.
Program Pengabdian Masyarakat dan KKN ini dilakukan ITB melalui kerja sama dengan otorita IKN dan pemerintah setempat untuk menyasar kawasan pengembangan IKN.
Program ini akan berfokus pada tiga aspek, yaitu pengembangan pariwisata lahan bekas tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara yang berkolaborasi dengan PERHAPI & PLTA.
Selanjutnya pengembangan energi dengan teknologi pengolahan air bersih dan ketahanan pangan melalui sumber daya hayati.
Baca Juga: Pengumuman SNMPTN 2022 ITB Bisa Cek Di Sini, Pastinya Mudah dan Tidak Ribet, Cuma Perlu Dua Hal
Menurut Kepala otoritas IKN Bambang Susantono, 3 per 4 lahan di Ibu kota Nusantara berupa kawasan hutan yang memerlukan banyak pengetahuan dan inovasi baru untuk mewujudkan livable and lovable city atau kota yang layak huni dan menyenangkan.
Dengan adanya program tersebut, Bambang berharap ITB mampu memberikan perubahan dan andil dengan keberadaan IKN ini.
Institut Teknologi Bandung telah menyiapkan alokasi anggaran untuk dosen dan mahasiswa untuk menjalankan program ini.
Baca Juga: Jokowi : Pembangunan IKN Juga harus Beriringan Dengan Perubahan Mental Masyarakat KIta
ITB menargetkan melaksanakan program Pengabdian masyarakat dan KKN di Ibu Kota Nusantara pada bulan Juni 2023.
Saat ini Pembangunan IKN di Kalimantan Timur masih dalam proses pembangunan, terutama pembangunan terkait rumah dinas untuk para ASN nantinya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan konstruksi rumah susun atau apartemen untuk ASN/TNI/Polri di Ibu Kota Nusantara dimulai pada Juni 2023.
Dimana Pembangunannya dilakukan di atas lahan seluas 20 hektar yang lengkap dengan furniture, fasilitas sosial, dan fasilitas umum.
Pembangunan ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 493 miliar, yang akan dilaksanakan oleh PT Adhi Karya-Ciriajasa.
Basuki telah diberikan tugas oleh Presiden Jokowi untuk mebangun 47 tower apartemen dan setiap tower memiliki sekitar 10-12 lantai bagi ASN/TNI/POLRI.
Dengan alokasi anggaran sebesar Rp 9,4 triliun yang harus diselesaikan pada pertengahan 2024.
Pembangunan Nya setahun sampai 2024,untuk rumah dinas ASN, setelah itu mungkin baru ada rumah tapak yang bisa dibeli.
Basuki menyebut pembangunan apartemen ini sesuai dengan konsep forest city, atau perumahan yang berbentuk tower, sehingga untuk lokasinya tidak memotong pohon dan merusak terlalu banyak. ***
