Network
SEMARANGKU - Penyakit Leptospirosis sedang mewabah dan mengancam kesehatan sejumlah penduduk di kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Menurut informasi yang dikutip dari akun Instagram @dinkespacitan tanggal 3 Maret 2023, setidaknya terdapat 126 pasien dinyatakan positif menderita penyakit tersebut.
Adapun korban meninggal, Dinkes Pacitan menjelaskan, berjumlah 6 orang dan 167 lainnya telah sembuh. Kasus ini mendapatkan perhatian yang serius dan sedang ditangani oleh Pemerintah setempat.
Pemerintah daerah bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan telah mensosialisasikan upaya pencegahan dan penanganan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Leptospira.
Baca Juga: Harga Xiaomi Redmi Note 11 Pas di Kantong dan Tidak Boros, Spesifikasinya Segahar Ini
Saat ini, peluang munculnya lagi penyakit tersebut sangat tinggi mengingat periode musim hujan yang turun di Indonesia belum selesai.
Lebih lanjut, Leptospirosis merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Penyebaran bakteri ini berasal dari kencing atau kotoran tikus.
Bakteri tersebut juga menginfeksi ke beberapa hewan mamalia diantaranya kucing, anjing, kambing, sapi dan babi. Hewan yang telah terinfeksi berpotensi menularkan penyakitnya ke tubuh manusia.
Diketahui, orang yang rawan terserang penyakit ini merupakan penduduk di daerah rawan banjir, pekerja lapangan seperti petani, nelayan dan karyawan tambang.
Tak hanya itu, seseorang yang kerap beraktivitas di luar ruangan seperti olahragawan dan turis juga mempunyai risiko yang sama besarnya.
Ada sejumlah ciri-ciri yang bisa menandakan seseorang sedang terjangkit oleh virus Leptospirosis. Seperti apa indikasinya? Berikut ini penjelasannya.
Gejala-gejala mengidap penyakit Leptospirosis.
1. Menderita sakit kepala.
2. Merasakan nyeri otot dan merasa susah berjalan.
Baca Juga: Lowongan Kerja SMK-S1 di PT Tian Jaya Lestari Semarang, Cek Syarat Dan Cara Daftarnya
3. Terdapat warna kemerahan pada selaput putih di mata
4. Mengalami demam tinggi hingga mencapai 38,5 derajat celcius.
5. Adanya warna agak kekuningan di area mata dan kulit.
6. Mengeluhkan kondisi badan yang lemas.
Kemudian, untuk menghindari risiko tertular penyakit ini, kita bisa menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti di bawah ini.
1. Antisipasi tikus masuk ke hunian yang Anda tinggali.
2. Simpan makanan dan minuman di tempat yang aman dari jangkauan tikus.
3. Jika menderita suatu luka, usahakan untuk selalu rutin membersihkannya dan menggunakan perban anti air untuk membalutnya.
4. Jaga selalu kebersihan lingkungan dengan melaksanakan 3M
5. Biasakanlah mencuci tangan dan kaki memakai sabun setelah beraktivitas dari luar.
Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri dan cara pencegahan penyakit Leptospirosis.***
