Network
SEMARANGKU – Pesawat Susi Air dibakar Bandara Paro, Nduga, Papua pegunungan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan pilot dan penumpangnya ditangkap oleh Kelompok Kriminal bersenjata (KKB).
Sampai saat ini tim TNI-Polri tengah melakukan operasi pencarian, “Terkait dengan perkembangan dari pilot dan penumpang saat ini memang sedang dalam pencarian tim gabungan,” kata Sigit saat berada di Istana Negara Jakarta, Selasa (7/2/2023) sore.
Baca Juga: Dibandrol Mulai Rp 6 Jutaan Samsung A54 5G Diperkirakan Akan Memikat Penggemarnya
Menurut Sigit, jelas hilangnya pilot dan penumpang pesawat Susi Air ini karena KKB dan untuk hasilnya akan diinfokan kembali “Diamankan (ditangkap) KKB. Kami tim gabungan saat ini sedang melakukan operasi pencarian. Untuk hasilnya akan kita infokan,” ucap Sigit.
Permasalahan Pilot dan Penumpang hilang, Donal Faris selaku perwakilan dari Maskapai Susi Air sempat menduga kalau pesawat terbakar itu terjadi karena kendala teknis. Setelah ditelusuri lagi kebenarannya adalah pesawat itu dibakar di Bandara Paro.
Baca Juga: 35 Rekomendasi Merek Set Top Box Terbaik Kominfo Beserta Harga, Ada Akari dan Matrix Apple
“Posisi pesawat ada di jalur runway dan kami sedang melakukan pemeriksaan apakah terjadi kendala teknis di pesawat. Tapi itu agaknya jauh dari dugaan kebakaran dan hal teknis yang muncul dari pesawat itu sendiri karena pesawat mendarat dengan baik,” kata Donal melalui voice note yang diterima media, Selasa siang kemarin.
Pesawat dengan nomor registrasi PK – BVY ini, dikonfirmasi Donal bahwa memang benar terbakar lalu pilot dan penumpang menghilang secara misterius, beliau menceritakan kronologisnya bahwa pesawat mendarat kemarin pukul 6.17 WIT. Donal dan Tim sedang mencari tahu penyebab keadaan yang terjadi, salah satunya dengan penyelidikan sabotase.
“Satu hal yang utama kami sedang melakukan penelusuran terkait keberadaan pilot yang sampai dengan jam ini belum dapat memastikan dimana lokasinya, termasuk juga para penumpang yang menaiki pesawat tersebut, Kami juga sedang melakukan upaya pengecekan apakah ada sabotase pihak tertentu hang melakukan perusakan terkait dengan pesawat tersebut.” jelas Donal.
Donal berharap semua dapat selesai dengan baik, termasuk ditemukannya semua orang yang ada di Pesawat Susi Air, Dirinya dan Tim berusaha semaksimal mungkin dengan bantuan otoritas.
“Kejadian ini tentu tidak kita inginkan dan kita berharap seluruh komponen dapat segera mengkonfirmasi dan memastikan kondisi pesawat dan pilot,” jelasya.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga turut menyampaikan terkait laporan Pesawat Susi Air yang terbakar.
“Pesawat ini jenis Philatus Porter yang tinggal landas dari Timika pukul 05.30 WIT dan mendarat di Paro puku 06.17 WIT. Pesawat ini merupakan penerbangan perintis rute Timika-Paro pp.” paparnya.
“Mengenai penyebab dan kondisi saat ini kami masih melakukan koordinasi dengan pihak maskapai dan Kepolisian setempat,” pungkas Adita. seharusnya pesawat tersebut kemabali ke Timika pukul 07.40 WIT namun ada laporan bahwa pesawat terbakar.
Pilot Pesawat Susi Air terbukti disandera, lewat pernyataan Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom. Beliau juga membenarkan bahwa pesawat terbakar karena pasukan di bawah kepemimpinan Egianus Kogoya.
“Pilotnya kami sudah sandera dan kami sednag keluar, untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil nduga sembarang, karena yang melakukan adalah kami TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Panglima Brigjen Egianus Kogoya,” ungkap Sebby Sambom.
Ia juga memberi keterangan Pembakaran Pesawat Susi Air yang terjadi pada siang hari, “Pada hari ini, Selasa 7 Februari 2023 pukul 11.18 dilaporkan oleh Panglima Pertahanan Daerah Kodap III Ndugama-Derakma Brigjen Egianus Kogoya bahwa Kami TPNPB KODAP III Ndugama-Derakma sudah membakar satu jenis pesawat Susi Air nomor registrasi PK-BVY di lapangan terbang distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua,” katanya.
KKB pimpinan Egianus Kogoya membawa kabur GPS Pesawat Susi Air ke hutan setelah membakarnya usai mendarat di distrik Paro, 7 Februari 2023. Sambom mengatakan ini merupakan bentuk penyanderaan kedua kali TPNPB-OPM sejak Tim Lorenz pada 1996 di Mapenduma.
Terkait penumpang Pesawat Susi Air, sampai detik ini tengah dilakukan pencarian, sungguh naas sekali nasib semua orang yang ada di pesawat termasuk ada Bayi juga disana.***
