Ganjar Pranowo Siapkan Penataan di Pasar Tradisional di Kawasan Borobudur

- 16 Juli 2020, 15:30 WIB
Gubernur Ganjar Prabowo melihat aktifitas di Pasar Prembulan Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur dan Pasar Ikan Ngrajek di Kecamatan Mungkid , Kabupaten Magelang, Kamis (16/7). Pemprov Jateng berencana akan menata kedua pasar tradisional tersebut untuk mendukung kawasan wisata Candi Borobudur. / Humas Provinsi Jateng
Gubernur Ganjar Prabowo melihat aktifitas di Pasar Prembulan Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur dan Pasar Ikan Ngrajek di Kecamatan Mungkid , Kabupaten Magelang, Kamis (16/7). Pemprov Jateng berencana akan menata kedua pasar tradisional tersebut untuk mendukung kawasan wisata Candi Borobudur. / Humas Provinsi Jateng /

SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo gerak cepat untuk percepatan penataan kawasan Borobudur. Tak hanya kawasan sekitar candi, daerah pinggiran juga menjadi perhatian.

Salah satu fokus utama Ganjar Pranowo adalah penataan pasar-pasar tradisional. Setidaknya, dua pasar tradisional disiapkan untuk ditata ulang agar lebih baik dan menarik. Dua pasar itu adalah Pasar Prembulan di Desa Tegalarum dan Pasar Ikan Ngrajek di Desa Ngrajek.

Untuk memastikan kondisi dua pasar itu, Ganjar Pranowo menijau langsung dalam kunjungannya di Magelang, Kamis (16/7). Dengan teliti, dia melihat kondisi pasar serta potensi yang bisa dikembangkan.

Baca Juga: Normal Baru Candi Borobudur Antar Jateng Juara Inovasi Daerah

Ganjar Pranowo melihat potensi dua pasar tradisional itu sangat besar. Sebab, di sekitar pasar sudah berdiri Balkondes yang dapat dijadikan tempat penginapan turis serta fasilitas lain seperti kampung kerajinan dan sebagainya.

"Ketika Borobudur ditetapkan sebagai kawasan wisata dunia, maka suporting kawasannya harus dilakukan. Pemerintah pusat sudah memberikan dukungan-dukungannya, maka saya ingin ikut mensuport dari sisi ekonomi rakyatnya," kata Ganjar Pranowo.

Menurutnya, masyarakat kecil seperti pedagang pasar tradisional banyak yang belum tersentuh. Untuk itu, diperlukan upaya sentuhan dari pemerintah agar pembangunan merata.

Baca Juga: Gelar Simulasi, Candi Borobudur Siap Buka Untuk Wisatawan

"Di pasar tradisional yang saya kunjungi ini, diharapkan ke depan lebih tertata, lebih bagus dan menjadi destinasi wisata baru. Yang mau kulineran di sini, lihat pembibitan ikan, atau mau beli aneka sayuran dan kerajinan di pasar Prembulan tadi," terangnya.

Untuk itulah pihaknya akan melakukan penataan. Nantinya, design pasar-pasar tradisional itu akan dibuat lebih bagus sehingga wisatawan tertarik berkunjung.

Pasar tradisional di sekitar Borobudur harus bersih, tertata dan menarik. Tidak hanya menjual sayuran saja, tapi kerajinan masyarakat juga harus digerakkan.

Baca Juga: Akhir Pekan Ini Candi Borobudur Siap Dibuka Untuk Wisatawan

"Artinya tidak hanya di Borobudur saja, mereka yang datang ke sana hanya jalan-jalan, tapi kalau mau belanja, kulineran ya di sini. Maka kalau Borobudur dihidupkan sebagai satu destinasi besar, maka yang di pinggir-pinggir ini mendapat cipratan rejeki," pungkasnya.

Salah satu pedagang di Pasar Prembulan, Marsinah,67, mengatakan senang mendapat kabar bahwa pasar tempatnya berjualan sejak puluhan tahun akan ditata.

"Nggeh remen sanget (ya senang sekali). Kersane rame (biar tambah ramai)," katanya.

Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Beri Izin Simulasi Candi Borobudur

Menurut Marsinah, setiap hari di pasar itu hanya didatangi warga sekitar untuk membeli kebutuhan sembako. Apabila pasar ditata dan diperbaiki, maka tidak menutup kemungkinan wisatawan akan datang ke tempat itu.

"Biasane ya lumayan, tapi saiki sepi mergo corona (sekarang sepi akibat covid-19). Mugu-mugo ndang ditoto (semoga cepat ditata) ben tambah rame (biar tambah ramai pembeli)," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DPU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng, Hanung Triyono menerangkan, rencana penataan pasar-pasar tradisional itu akan dimulai tahun depan. Anggaran sebesar Rp30 miliar sudah disiapkan untuk keperluan itu.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Kucurkan 14 Miliar untuk Perbaiki Jalur Evakuasi Gunung Merapi

"Rinciannya untuk Pasar Ikan Ngrajek sebesar Rp10 miliar dan Pasar Prembulan Rp20 miliar. Jadi anggaran itu nantinya untuk menata pasar agar lebih bagus. Nantinya tidak hanya menjual sayuran, di pasar itu juga akan digunakan untuk menjual aneka kerajinan tangan dari masyarakat," ucap Hanung. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x