Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami di Pantai Selatan Jawa Bukan Ramalan, Begini Imbauan BMKG

- 27 Juli 2022, 17:51 WIB
Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami di Pantai Selatan Bukan Ramalan, Begini Imbauan BMKG /
Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami di Pantai Selatan Bukan Ramalan, Begini Imbauan BMKG / /Pexels/GEORGE DESIPRIS/
 
SEMARANGKU - Adanya potensi gempa megathrust bermagnitudo 8,7 di pantai selatan Jawa Tengah bukan ramalan atau prediksi. 
 
Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi bencana gempa megathrust tersebut.
 
Lantaran wilayah Indonesia berada dalam situasi yang rawan gempa bumi, salah satunya adalah Kabupaten Cilacap. 
 
Kabupaten Cilacap sendiri berada di pantai selatan Jawa Tengah yang langsung menghadap zona tumbukan dua lempeng. 
 
 
Dua lempeng yang dimaksud adalah lempeng Samudra Hindia dan lempeng Eurasia. 
 
"Ini bukan prediksi, bukan ramalan, belum tentu terjadi. Itu bukan hanya analisis pakar gempa bumi dan tsunami dengan memperhitungkan kemungkinan terburuk," ujar Dwikorita setelah membuka kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi Kabupaten Cilacap Tahun 2022, dikutip dari Antara News.
 
Dwikorita melanjutkan, kemungkinan terburuk itulah yang dijadikan dasar acuan dalam melakukan mitigasi. 
 
Mitigasi dilakukan sebagai upaya guna mengendalikan risiko apabila terjadi gempa atau tsunami sewaktu-waktu.
 
Dengan begitu, masyarakan sudah dalam kondisi siap, baik sarana-prasarana, keterampilan dalam menyelamatkan diri, jalur evakuasi, serta tempat-tempat amannya sudah dipersiapkan.
 
 
Berbekal kesiapan yang ada, jika terjadi gempa megathrust berdasarkan skenario terburuk tadi, jatuhnya korban jiwa bisa dihindarkan. 
 
"Gempanya tidak bisa dicegah, tsunami tidak bisa dicegah, tetapi korban jiwanya yang dicegah. Inilah yang menjadi tujuan Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami agar kalau sewaktu-waktu terjadi, Insyaallah masyarakat semestinya sudah siap dan tidak terjadi korban jiwa," lanjutnya.
 
Lebih lanjut, ia mengimbah para sukarelawan yang berpartisipasi dalam kegiatan supaya tidak menyimpan ilmu untuk pribadi. 
 
Akan tetapi, turut menyebarluaskan kepada saudara, kerabat, maupun masyarakat sekitar agar semakin banyak yang selamat dari gempa bumi dan tsunami.
 
Dwikorita meminta setiap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) khususnya Kabupaten Cilacap untuk menggelar latihan atau gladi evakuasi lebih sering. 
 
Hal ini dimaksudkan supaya masyarakan sudah paham terhadap apa yang harus dilakukan sehingga tidak panik apabila sewaktu-waktu terjadi bencana tersebut.
 
Bupati Cilacap Tatto Suwarto juga berharap peserta kegiatan Sekolah Lapang Gempabumi bisa menyebarluaskan ilmu dan pengetahuannya kepada masyarakat.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x