Dampak Hujan Meteor Akhir Juli 2022, Apakah Berbahaya Bagi Kehidupan Manusia di Bumi?

- 16 Juli 2022, 20:35 WIB
Hujan Meteor Tanggal 29 Juli 2022 Berbahaya Bagi Bumi? Begini Penjelasan Peneliti
Hujan Meteor Tanggal 29 Juli 2022 Berbahaya Bagi Bumi? Begini Penjelasan Peneliti // Pixabay/DivineLeaders
 
SEMARANGKU - Inilah dampak dari fenomena hujan meteor yang kabarnya akan terjadi di akhir bulan Juli 2022 ini.
 
Dua hujan meteor akhir Juli 2022 meliputi Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids di langit selatan.
 
Fenomena antariksa yang terbilang langka ini ternyata juga bisa disaksikan dan diamati dari wilayah Indonesia.
 
Lantas, apa saja dampak yang ditimbulkan hujan meteor akhir Juli 2022 tersebut? Apakah berbahaya bagi kehidupan manusia di bumi?
 
 
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengonfirmasi berita tersebut dan menyampaikan penjelasan mengenai dampak yang terjadi.
 
Fenomena hujan meteor kali ini disebutkan tidak memberikan dampak atau pengaruh yang berbahaya bagi kehidupan manusia di bumi. 
 
Sebab debu-debu sisa komet akan terbakar sampai habis pada ketinggian di atas 80 km. Agar bisa menyaksikan hujan meteor akhir Juli 2022 dengan baik, tentu harus memilih lokasi pengamatan yang minim dari gangguan.
 
"Hujan meteor Alpha-Capricornids ini bisa diamati pada 30-31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur," tutur Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin sebagaimana dikutip Semarangku.com dari Antara News.
 
 
Lebih lanjut, Thomas menyebutkan bahwa waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor akhir Juli tersebut adalah setelah lewat tengah malam, tepatnya di bagian langit selatan.
 
Diprediksi akan ada lima meteor per jam yang akan terlihat melintas di langit pada momen tersebut.
 
Sebagai informasi tambahan, hujan meteor Alpha-Capricornids berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi.
 
Debu-debu komet yang berukuran kecil itu akan memasuki atmosfer bumi, kemudian terbakar. Sehingga terlihat seperti bintang jatuh.
 
Meskipun jumlahnya sedikit, hujan meteor ini kadang-kadang menampakkan meteor lebih terang dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar.
 
Sedangkan hujan meteor Delta Aquariids dapat disaksikan ataupun diamati pada tanggal 19 hingga 30 Juli 2022, yakni pukul 23.00 WIB di ufuk timur. 
 
Puncak fenomena itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan. Berbeda dengan Alpha-Capricornids, Delta Aquariids akan menampikan belasan meteor per jam.
 
Debu-debu komet 96P/Machholz tersebut diduga menjadi sumber terjadinya hujan meteor. Gabungan fenomena hujan meteor ini mempunyai daya tarik tersendiri untuk pengamat langit yang ada di Indonesia.
 
Secara ringkas, meteor adalah debu antar-planet atau bebatuan yang memasuki atmosfer. Namun selanjutnya terbakar karena adanya gesekan yang terjadi di atmosfer tersebut.
 
Di sisi lain, hujan meteor merupakan fenomena astronomi yang biasanya terjadi ketika sejumlah meteor terlihat meluncur secara bergantian dari titik-titik tertentu di langit.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x