Tanggal Berapa Hujan Meteor Akhir Juli 2022 dan Jam Berapa? Begini Penjelasan Lengkap dari BRIN

- 16 Juli 2022, 19:47 WIB
Tanggal Berapa Hujan Meteor Akhir Juli 2022 dan Jam Berapa? Begini Penjelasan Lengkap dari BRIN/Pexels.com/Raman deep
Tanggal Berapa Hujan Meteor Akhir Juli 2022 dan Jam Berapa? Begini Penjelasan Lengkap dari BRIN/Pexels.com/Raman deep /
 
SEMARANGKU - Hujan meteor dikabarkan akan terjadi pada akhir bulan Juli 2022 ini. Lantas, bagaimana penjelasan dari BRIN?
 
Di akhir Juli nantinya ada dua fenomena hujan meteor yang dapat disaksikan dari wilayah Indonesia. 
 
Adapun hujan meteor tersebut di atas meliputi hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids di langit selatan.
 
Terkait fenomena hujan meteor yang diprediksi terjadi akhir bulan Juli 2022, Badan Risen dan Inovasi Nasional (BRIN) pun memberikan ulasan lengkapnya.
 
 
"Hujan meteor Alpha-Capricornids ini bisa diamati pada 30-31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur," ujar Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika BRIN sebagaimana dikutip Semarangku.com dari Antara News.
 
Kendati demikian, Thomas menyebut waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena hujan meteor akhir Juli adalah setelah lewat tengah malah di bagian langit selatan.
 
Terkait jumlahnya, diperkirakan ada lima meteor per jam yang akan tampak melintas di langit pada waktu tersebut.
 
Untuk diketahui, hujan meteor Alpha-Capricornids sendiri beradal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan tepat dengan bumi.
 
Debu-debu komet yang berukuran kecil akan memasuki atmosfer bumi, kemudian terbakar sehingga terlihat seperti bintang jatuh.
 
 
Walau jumlah meteornya sedikit, lanjut Thomas, kadang-kadang hujan meteor ini menampakkan meteor terang dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar.
 
Sedangkan hujan meteor Delta Aquariids bisa mulai diamati pada tanggal 19 hingga 30 Juli 2022 sejak pukul 23.00 WIB di ufuk timur. 
 
Puncaknya akan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan. Berbeda dengan Alpha-Capricornids, belasan meteor per jam akan nampak pada fenomena Delta Aquariids.
 
Debu-debu komet 96P/Machholz ini diduga menjadi sumber adanya hujan meteor. Gabungan fenomena antariksa langka tersebut tentu memiliki daya tarik tersendiri untuk pengamat langit yang ada di Indonesia.
 
Hujan meteor tersebut pun tidak memberikan dampak yang berbahaya bagi kehidupan manusia di bumi. 
 
Lantaran debu-debu sisa komet akan habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km. Agar bisa menyaksikan fenomena hujan meteor akhir Juli 2022 dengan baik, tentunya harus memilih lokasi pengamatan yang minim gangguan.
 
Untuk diketahui, meteor merupakan debu antar-planet atau bebatuan yang memasuki atmosfer. Namun selanjutnya terbakar karena adanya gesekan dengan atmosfer itu sendiri.
 
Sementara hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi saat sejumlah meteor terlihat meluncur bergantian dari titik-titik tertentu di langit.
 
Meteor-meteor tersebut akan nampak seperti bintang jatuh atau bintang yang berpindah.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x