Wagub Jateng Taj Yasin Minta Ada Satgas Jaga Santri di Setiap Pondok

- 15 Juni 2020, 17:30 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen minta pengurus pesantren bikin satgas Jaga Santri.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen minta pengurus pesantren bikin satgas Jaga Santri. /Humas Provinsi Jateng/

SEMARANGKU - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen minta pengurus pesantren bikin satgas Jaga Santri.

Tujuannya, untuk mengawasi protokol kesehatan sekaligus melakukan penanganan ketahanan ekonomi di pondok.

Hal itu dikatakan Yasin, usai mengikuti rapat evaluasi penanganan Covid-19, di Ruang Rapat Gubernur, Senin (15/6/2020). Menurutnya, peran Jaga Santri tak ubahnya seperti konsep Jogo Tonggo Jawa Tengah.

Baca Juga: Gus Yasin, Seluruh Santri yang Masuk ke Jateng Wajib Karantina

"Di pesantren ada yang kita istilahkan Jaga Santri , yang kemudian di link kan dengan Jogo Tonggo di desa setempat, sehingga lebih cepat. Itu untuk menangani dampak ekonomi, misalnya terkait pasokan bahan makanan di pesantren bagi para santri. Selain itu mereka juga akan bekerjasama dengan puskesmas bilamana ada santri yang sakit (gejala Covid-19)," ujarnya.

Menurutnya, hal itu penting lantaran, pondok pesantren merupakan institusi yang menggabungkan pendidikan formal dan agama. Selain itu, pola pendidikan di ponpes sulit jika harus meniru sekolah formal pada umumnya.

Baca Juga: Update Covid-19 Jateng, Tinggal 3 Daerah yang Berkategori Merah

Terkait kembalinya santri ke pondok, Yasin menyebut sudah membuat berbagai pola acuan. Hal itu, didasarkan pada kunjungannya di beberapa ponpes, yang memiliki skenario pembelajaran jika pondok pesantren diizinkan untuk menggelar kembali proses belajar mengajar.

Di antaranya menggelar pendidikan dengan sistem shift, bilamana tidak semua santri menetap di pondok.

Hal yang terpenting, adalah proses karantina terhadap santri, yang baru datang dari wilayah asal.

Baca Juga: Pesawat Hawk yang Jatuh Buatan Inggris Warisan Era Orde Baru

Selain itu, pengurus juga wajib menyediakan fasilitas basuh tangan dan sabun untuk para santrinya.

Yasin menyebut, sudah melakukan konsultasi dengan dokter terkait mekanisme karantina.

"Kalau ponpes agak kesulitan (belajar online) maka mereka harus kembali ke pesantren. Tetapi ada yang bertahap, kemarin di Banyumas itu ada yang menerapkan kedatangan bertahap, dua ratus dulu, kemudian dikarantina setelahnya datang lagi," urainya. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Humas Provinsi Jawa Tengah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x