Network
Pesawat tempur Rafale akan melengkapi alutsista TNI AU, dan Prancis pun menyambut baik kemitraan strategis dengan Indonesia.
Setelah melalui negosiasi yang kompetitif Prancis dengan kini Indonesia akan memiliki pesawat tempur Rafale yang revolusioner dengan jangkauan visual mumpuni.
Pesawat tempur Rafale buatan Prancis ini memiliki ketahanan terhadap gangguan gps, radar yang kuat didukung teknologi Talios, hal ini ideal dengan kondisi wilayah Indonesia.
Baca Juga: Prancis dan Indonesia Mulai Intim dan Romantis, Inikah Pembalasan Prancis pada Australia soal AUKUS?
Pada pertemuan di Jakarta, Menhan Prancis Florence Parly bertemu Menhan Indonesia Prabowo Subianto, serta Menlu Retno Marsudi dalam akuisisi pesawat tempur Rafale.
Menjalin kemitraan strategis selama 10 tahun, antara Prancis dengan Indonesia maka dari itu hubungan kedua negara semakin intensif dan beragam.
Pertemuan sekaligus kesempatan bertukar pandangan kedua negara soal masalah keamanan regional dan internasional, yang bertujuan untuk memberi kontribusi pada perdamaian dunia.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan Prancis meresmikan akuisisi 42 pesawat tempur Rafale kepada Indonesia.
Indonesia sukses akuisisi 42 pesawat tempur Rafale senilai 116,2 triliun rupiah. Sementara, penandatanganan kontrak dilakukan oleh CEO Dassault Aviation Eric Trapper dan Wakil Marsekal Udara Yusuf Jauhari di Jakarta.
Pada pertemuan di Jakarta, Menhan Prancis Florence Parly bertemu Menhan Indonesia Prabowo Subianto, serta Menlu Retno Marsudi dalam akuisisi pesawat tempur Rafale.
Menjalin kemitraan strategis selama 10 tahun, antara Prancis dengan Indonesia maka dari itu hubungan kedua negara semakin intensif dan beragam.
Pertemuan sekaligus kesempatan bertukar pandangan kedua negara soal masalah keamanan regional dan internasional, yang bertujuan untuk memberi kontribusi pada perdamaian dunia.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan Prancis meresmikan akuisisi 42 pesawat tempur Rafale kepada Indonesia.
Indonesia sukses akuisisi 42 pesawat tempur Rafale senilai 116,2 triliun rupiah. Sementara, penandatanganan kontrak dilakukan oleh CEO Dassault Aviation Eric Trapper dan Wakil Marsekal Udara Yusuf Jauhari di Jakarta.
Baca Juga: Prancis Mulai Lirik Indonesia Sang Raksasa yang Baru Menggeliat, Borong Rafale Hingga Kapal Selam
Kerjasama bilateral bidang pertahanan yang bersejarah dengan salah satu negara besar di Asia Tenggara ini, Indonesia.
Indonesia merupakan negara kedua selain India di kawasan Indo-Pasifik, sehingga keseluruhan ada 7 negara yang memilih Rafale, pesawat tempur buatan Prancis ini.
Dan ketujuh negara yang mengakuisisi pesawat tempur Rafale antara lain, Qatar 36, Mesir 55, India 36, Yunani 18, Kroasia 12, Uni Emirat Arab 80 dan Indonesia 42.
Rafale, pesawat tempur buatan Prancis ini dapat menunjukkan kemampuannya dalam pertempuran guna memenuhi kebutuhan pertahanan Indonesia masa sekarang dan masa depan.
Seperti dilansir dari situs resmi Kemenhan Perancis, Florence Parly menyambut baik minat Indonesia atas pesawat tempur Rafale untuk memodernisasi armada udara Indonesia.
"Pilihan ini menyiratkan kemitraan strategis antara kedua negara. Indonesia sebagai kekuatan regional utama yang pengaruhnya akan tumbuh di Indo-Pasifik." ujar Menhan Florence Parly.
Kerjasama bilateral bidang pertahanan yang bersejarah dengan salah satu negara besar di Asia Tenggara ini, Indonesia.
Indonesia merupakan negara kedua selain India di kawasan Indo-Pasifik, sehingga keseluruhan ada 7 negara yang memilih Rafale, pesawat tempur buatan Prancis ini.
Dan ketujuh negara yang mengakuisisi pesawat tempur Rafale antara lain, Qatar 36, Mesir 55, India 36, Yunani 18, Kroasia 12, Uni Emirat Arab 80 dan Indonesia 42.
Rafale, pesawat tempur buatan Prancis ini dapat menunjukkan kemampuannya dalam pertempuran guna memenuhi kebutuhan pertahanan Indonesia masa sekarang dan masa depan.
Seperti dilansir dari situs resmi Kemenhan Perancis, Florence Parly menyambut baik minat Indonesia atas pesawat tempur Rafale untuk memodernisasi armada udara Indonesia.
"Pilihan ini menyiratkan kemitraan strategis antara kedua negara. Indonesia sebagai kekuatan regional utama yang pengaruhnya akan tumbuh di Indo-Pasifik." ujar Menhan Florence Parly.
Lebih lanjut, Menhan Prancis Florence Parly menyatakan dukungannya untuk pengembangan industri dirgantara, guna perlindungan udara dan maritim Indonesia.
"Prancis, dengan senang hati mendukungnya untuk pengembangan industrinya, serta melengkapinya yang untuk memastikan perlindungan udara dan maritimnya." tambahnya.***
