Bisa Liburan Belanja di Luar Negeri Tapi Maunya Karantina Gratis Dibiayai Negara, Sandiaga Uno: Harusnya Malu

- 21 Desember 2021, 20:45 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno, Bisa Liburan Belanja di Luar Negeri Tapi Maunya Karantina Gratis Dibiayai Negara, Sandiaga Uno: Harusnya Malu
Menparekraf Sandiaga Uno, Bisa Liburan Belanja di Luar Negeri Tapi Maunya Karantina Gratis Dibiayai Negara, Sandiaga Uno: Harusnya Malu /Kemenparekraf



SEMARANGKU - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno masih menemukan masyarakat yang mampu berwisata dan berbelanja di luar negeri meminta karantina gratis dari pemerintah.

Sandiaga Uno menemukan masyarakat seperti ini, setelah beredar sebuah video yang memperlihatkan penumpang menumpuk di bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu.

Dari video yang beredar, Sandiaga Uno mengatakan mereka adalah penumpang Internasional yang meminta untuk dikarantina gratis di Wisma Atlet.

Sementara itu, setelah diketahui oleh Sandiaga Uno ternyata penumpang tersebut adalah wisatawan, bukan termasuk golongan yang berhak mendapatkan fasilitas karantina gratis dari pemerintah.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Apresiasi Usaha Roti Arya Saloka: Bayarnya Pakai Doa! 

Dengan ini maka Menteri Pariwisata Sandiaga Uno menegaskan kembali bahwa fasilitas karantina gratis hanya untuk Pekerja Migran Indonesia.

Sandi menjelaskan fasilitas gratis di Wisma Atlet, hanya berlaku bagi para pekerja yang kurang mampu untuk membayar fasilitas karantina di hotel.

Namun yang terjadi di lapangan malah banyak wisatawan luar negeri, yang tergolong sebagai orang mampu protes dan ikut-ikutan ingin merasakan fasilitas karantina gratis dari pemerintah.

"Saya mendapatkan laporan bahwa ada pelaku perjalanan Internasional yang baru saja berlibur, dan belanja berjuta-juta tetapi mau minta fasilitas karantina gratis," ucap Sandi. Dikutip Semarangku.com dari laman resmi Twitter/@sandiuno

Baca Juga: Sandiaga Uno Berduka, Haji Lulung Meninggal Dunia : Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun!  

Wisatawan luar negeri ini baru saja berlibur, menghabiskan uang jutaan untuk belanja, tetapi mengaku tidak mampu untuk membayar fasilitas karantina di hotel.

"Smartphone-nya bagus, perhiasan banyak, paspornya kelihatan di imigrasi bolak-balik ke luar negeri, kok bisa-bisanya minta fasilitas karantina gratis di Wisma Atlet dari pemerintah," ucap Sandi.

Terkait biaya karantina di hotel, Sandiaga Uno menerangkan sudah ada, bahkan banyak hotel yang diperuntukkan bagi wisatawan luar negeri atau pelaku perjalanan luar negeri.

"Rata-rata tarifnya sekitar Rp6 juta-7 juta selama 10 hari di hotel berbintang dua," ujar Sandi.

Melihat hal demikian, Sandiaga Uno menghimbau kepada semua warga yang tinggal di Indonesia supaya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu.

"Apalagi perjalanan yang dilakukan hanya sekadar liburan, belanja, atau kegiatan lain yang tidak mendesak. Itu semua bisa dilakukan di Indonesia tanpa perlu ke luar negeri." ujarnya.

Dengan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, tentunya akan mengurangi kasus varian baru Omicron. Mengingat varian baru ini, diduga sedang mengganas di sejumlah negara bagian Eropa.

Menindaklanjuti masuknya varian Omicron di Indonesia, Sandiaga Uno juga menambah waktu karantina bagi pendatang luar negeri yang semula 10 hari menjadi 14 hari.

Pendatang luar negeri diwajibkan melakukan karantina selama 14 hari di hotel sesuai prosedur pemerintah dan rujukan dari satgas Covid-19.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x