Menag, Gus Yaqut, Marah Besar dengan Kasus Predator Seks di Bandung dan Tasikmalaya

- 12 Desember 2021, 20:51 WIB
Menag, Gus Yaqut, Marah Besar dengan Kasus Predator Seks di Bandung dan Tasikmalaya
Menag, Gus Yaqut, Marah Besar dengan Kasus Predator Seks di Bandung dan Tasikmalaya /riffa anggadhitya/Kanwil Kemenag Kalteng


SEMARANGKU - Menag, Gus Yaqut, marah besar dengan kasus predator seks di Bandung dan Tasikmalaya.

Terlebih kedua kasus predator seks tersebut bernaung di bawah agama. Inilah yang membuat Gus Yaqut marah besar.

Gus Yakut sampai mengeluarkan pendapat 'kita sikat' menanggapi kasus predator seks di Bandung dan Tasikmalaya.

Baca Juga: Kronologi Terbongkarnya Kasus Predator Seks di Cibiru Bandung. Atalia Kamil Melindungi, Bukan Menutupi

Baca Juga: Cek Fakta: Atalia Ridwan Kamil Tutupi Kasus Predator Seks Herry Wirawan?

Gus Yaqut telah memerintahkan jajarannya mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk melakukan investigasi.

Gus Yaqut menyuruh evaluasi dilakukan secara menyeluruh serta mitigasi pencegahan kekerasan seksual di lembaga pendidikan keagamaan.

"Kita sedang investigasi untuk menurunkan semua jajaran Kemenag, melakukan investigasi di daerah masing-masing," kata Gus Yaqut seperti dikutip dari Antara.

"Jadi kalau ada hal serupa, kita akan lakukan mitigasi serupa. Jadi jangan tunggu ada kejadian dulu," ucap Gus Yaqut.

Melihat predator seks seperti guru pesantren, Herry Wirawan dan Anwar Sidik, Gus Yaqut takut peristiwa yang terjadi ini seperti fenomena puncak gunung es.

Gus Yaqut mengatakan, investigasi dan mitigasi akan dilakukan di seluruh satuan pendidikan di lingkungan Kementerian Agama.

Dalam kaitannya, yang menjadi sorotan adalah madrasah, pesantren, hingga perguruan tinggi.

Ia berharap dengan diterjunkannya tim tersebut dapat menginvestigasi, mengungkap, hingga memitigasi potensi kekerasan seksual.

"Jadi kekerasan seksual, pelecehan seksual dan semua tindak asusila itu harus disikat," kata Gus Yaqut.

Sebagai informasi, ada dua kasus yang mencoreng lembaga pendidikan Islam, yakni perkosaan dengan jumlah korban yang sangat banyak.

Terbaru, seorang pengasuh pesantren asal Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dilaporkan oleh santriwatinya ke KPAID Kabupaten Tasikmalaya karena melakukan perbuatan cabul.

Tercatat sudah ada 9 santriwati yang menjadi korban cabul ustaz bernama Anwar Sidik.

Terduga ini adalah pengajar di sekolah Madhrasah Tsanawiyah (MTS).

Saat ini peristiwa yang memilukan bagi para korbannya ini ditangani KPAID Kabupaten Tasikmalaya.

Aksi pencabulan dilakukan saat subuh di kobong santri. Saat korban sedang sakit dan dirawat untuk istirahat di kobong,

Di situlah terduga pelaku datang dengan berpura-pura memberi perhatian dan memberikan air doa kepada santriwati hingga akhirnya dilakukan pencabulan.

Hasil investigasi KPAI Tasikmalaya, dugaan sementara aksi bejat perbuatan pelaku kepada anak santriwati sudah berlangsung lama atau sekitar lima tahun.

Kasus ini sudah dilaporkan KPAI Kabupaten Tasikmalaya ke Polres Tasikmalaya.*** (Rizki Laelani/ Pikiran Rakyat)

 

 

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Menag Gus Yaqut Marah Besar Kasus Perkosaan di Dua Pesantren Bandung-Tasikmalaya Mencuat: Harus Disikat"

Editor: Fitriyatur Rosidah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x