Catatan Sejarah Letusan Gunung Semeru Sejak Tahun 1818, Resmi Diketahui Sumber Aktivitas Gunungapi

- 5 Desember 2021, 18:30 WIB
Catatan Sejarah Letusan Gunung Semeru Sejak Tahun 1818, Resmi Diketahui Sumber Aktivitas Gunungapi
Catatan Sejarah Letusan Gunung Semeru Sejak Tahun 1818, Resmi Diketahui Sumber Aktivitas Gunungapi /pixabay.com
 
SEMARANGKU - Gunung Semeru yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur sedang mengalami guguran awan panas pada 4 Desember 2021.
 
Selain memikat daya tarik para pendaki, menurut BNPB Gunung Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam sejak tahun 1818.
 
Namun, catatan letusan Gunung Semeru yang terekam pada tahun 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.
 
 
 
Selanjutnya, kembali beraktivitas pada 21 September 1941- Februari 1942, Gunung Semeru terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.
 
Kemudian disusul dengan beberapa aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang tercatat beruntun pada tahun 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960.
 
Gunung Semeru termasuk salah satu gunungapi aktif di Indonesia, dikenal sebagai pakuan Pulau Jawa ini kembali melanjutkan aktivitas vulkaniknya pada 1 Desember 1977.
 
Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada tahun 1978 – 1989, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas dan mengarah ke wilayah Besuk Kobokan.
 
PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008. 
 
Sebagai gunungapi yang aktif sejak zaman purba, hingga sekarang Gunung Semeru termasuk dalam gunung bertipe strombolian.
 
Erupsi tipe strombolian adalah erupsi yang menyemburkan gas dan debu vulkanik disertai pancuran lava cair yang terjadi setiap 15-30 menit sekali.
 
Menurut data PVMBG, aktivitas Gunung Semeru berada di kawah Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi tenggara puncak Mahameru.
 
Kawah Jonggring Saloko sisi sebelah selatan, memiliki gas beracun (wedhus gembel) dan aliran lahar.
 
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan bahwa kawah dalam gunungapi adalah suatu tank atau lubang tempat keluarnya material letusan. 
 
Material letusan yang berupa bahan-bahan
lepas (pyroclastic) atau aliran lava diendapkan
di seputar kawah dan membentuk kerucut.
 
Adapun dua daerah berbahaya di kawasan Gunung Semeru yang harus dihindari oleh masyarakat sekitar.
 
Pertama, daerah bahaya ke-1 yaitu daerah kawah radius 1 km, dan daerah bukaan kawah radius 5 km.
 
Kemudian, daerah bahaya ke-2 yaitu daerah yang berdekatan dengan sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah