Peringati Hari Guru Nasional 2021, Nadiem Makarim: Pandemi Nyalakan Obor Perubahan

- 26 November 2021, 06:49 WIB
Peringati Hari Guru Nasional 2021, Nadiem Makarim: Pandemi Nyalakan Obor Perubahan
Peringati Hari Guru Nasional 2021, Nadiem Makarim: Pandemi Nyalakan Obor Perubahan /Dok. Kemendikbudristek/

SEMARANGKU - Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2021 dilaksanakan di halaman kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, 25 November 2021.

Upacara Peringatan Hari Guru Nasional yang dipimpin oleh Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berjalan dengan khidmat.

Pada tahun ini, upacara peringatan Hari Guru Nasional dilaksanakan di halaman kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta dengan mematuhi protokol kesehatan ketat.

Baca Juga: Nadiem Makarim dan Cinta Laura Bahas Pelecehan Seksual, Deddy Corbuzier: Saya Lihat Wanita Seksi Nafsu. Naluri

Seluruh peserta upacara mengenakan pakaian tradisional dari seluruh wilayah di Indonesia.

Upacara Hari Guru Nasional tahun 2021 mengangkat tema "Bergerak Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan".

Pada kesempatan ini, Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bercerita persoalan pendidikan yang terjadi selama masa pandemi.

Baca Juga: Temuan Nadiem Makarim tentang Pelecehan Seksual di Kampus, Deddy Corbuzier: 77 Persen?

"Tahun lalu adalah tahun yang penuh ujian, kita semua tersandung dengan adanya pandemi." tuturnya.

Guru dari Sabang sampai Merauke terpukul secara ekonomi, terpukul secara kesehatan dan terpukul secara batin.

Guru mau tidak mau mendatangi rumah-rumah pelajar, untuk memastikan mereka tidak ketinggalan pelajaran.

Guru mau tidak mau mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenal.

Guru menyederhanakan kurikulum untuk memastikan murid mereka tidak belajar di bawah tekanan.

Guru di seluruh Indonesia menangis melihat murid-murid mereka semakin hari semakin bosan, semakin kesepian, dan kehilangan disiplin.

Tidak hanya tekanan psikologis, karena pembelajaran jarak jauh, banyak guru mengalami tekanan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga mereka agar bisa makan.

Sangat wajar jika dalam situasi ini, banyak guru yang terdemotivasi, tetapi ternyata ada fenomena yang tidak terkira.

" Saat saya menginap di rumah guru honorer di lombok tengah, guru penggerak di Yogyakarta, menginap bersama para santri di Pesantren di Jawa Timur, Nadiem sama sekali tidak mendengar kata putus asa." papar Nadiem.

" Saat sarapan dengan mereka, saya mendengarkan terobosan-terobosandi sekolah mereka, wajah mereka terlihat semangat membahas platform teknologi yang cocok dan yang tidak cocok untuk mereka."

Dengan penuh percaya diri mereka, memuji dan mengkritik kebijakan dengan hati nurani mereka.

Di situlah Nadiem Makarim, baru menyadari bahwa pandemi ini tidak memadamkan semangat para guru. Tapi, justru menyalakan obor perubahan.

Selanjutnya Nadiem menyampaikan, Guru-Guru Se-Indonesia, menginginkan perubahan dan kami mendengar.

Guru-guru Se-Indonesia, menginginkan kesempatan yang adil untuk mencapai kesejahteraan yang manusiawi.

Guru-guru Se-Indonesia, menginginkan akses terhadap teknologi dan pelatihan yang relevan dan praktis.

Guru-guru Se-Indonesia, menginginkan kurikulum yang sederhana dan bisa mengakomodasi kemampuan dan bakat setiap muridnya yang berbeda-beda.

Guru-guru Se-Indonesia, menginginkan pemimpin-pemimpin sekolah yang berpihak kepada murid bukan pada birokrasi.

Guru-guru Se-Indonesia, menginginkan kemerdekaan untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman.

"Sejak pertama kali kami cetuskan, sekarang merdeka belajar sudah berubah dari sebuah kebijakan menjadi suatu gerakan."

Contohnya,penyederhanaan kurikulum sebagai salah satu kebijakan merdeka belajar, berhasil melahirkan ribuan inovasi pembelajaran.

Gerakan ini makin kuat, karena ujian yang kita hadapi bersama. Gerakan ini tidak bisa dibendung, tidak bisa diputar balikkan.

Karena gerakan ini hidup di setiap insan guru yang punya keberanian untuk melangkah ke depan menuju satu tujuan utama, mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Karena itu, Saya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan merdeka belajar demi kehidupan dan masa depan guru se Indonesia."

"Terima kasih, yang sebesar-besarnya kepada semua guru se Nusantara. atas pengorbanan dan ketangguhannya." pungkas Nadiem Makarim mengakhiri pidatonya. Dikutip Semarangku.com dari Youtube KEMENDIKBUD RI. ***

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x