Ganjar Pranowo Jadi Rujukan Nasional Soal Program Bangun Rumah untuk Warga Miskin

- 23 November 2021, 20:05 WIB
Program yang digagas Ganjar Pranowo agar warga miskin bisa punya rumah sendiri, mendapat perhatian nasional.
Program yang digagas Ganjar Pranowo agar warga miskin bisa punya rumah sendiri, mendapat perhatian nasional. /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU - Program yang digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kembali mendapatkan perhatian nasional.

Kali ini, gagasan Ganjar Pranowo agar warga miskin bisa punya rumah, menjadi rujukan daerah-daerah lain.

Ganjar Pranowo punya cara agar warga miskin bisa punya rumah layak huni dengan ukuran tipe 36.

Baca Juga: Rumah Buruh Tani di Grobogan Terendam Banjir, Ganjar Pranowo Beri Bantuan RTLH

Program tersebut diberi nama Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng Aplikasi Simperum atau disingkat Jagani Omah Bareng Arum.

Program Jagani Omah Bareng Arum dipamerkan Ganjar Pranowo saat presentasi Kepala Daerah Terinovatif Kategori Provinsi dan Kabupaten, Selasa 23 November 2021.

Acara tersebut merupakan kegiatan penghargaan tahunan yang digelar Kementerian Dalam Negeri dengan tajuk Innovative Government Award (IGA) 2021.

Jagani Omah Bareng Arum dipresentasikan karena pada 2020 lalu menjadi satu dari top 10 inovasi pelayanan publik Jateng.

Baca Juga: Jamin Beruntung Bertemu Gubernur Ganjar Pranowo dan Dapat Bantuan Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

“Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng ini Jateng yang asyik yang membahagiakan ayo bersama-sama memperbaiki rumah yang tidak layak huni,” kata Ganjar Pranowo

Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perumahan (Simperum) yang juga digunakan untuk akselerasi penanggulangan kemiskinan.

Aplikasi Simperum ini juga terintegrasi dengan SIDesa atau Sistem Informasi Desa Jateng.

Integrasi ini, kata Ganjar Pranowo, akan mempercepat koordinasi lintas sektoral untuk mencapai target penanganan kemiskinan.

Inovasi ini juga diimplementasikan telah diproyeksikan ke total sasaran sebanyak 125 Desa tersebar di 5 Daerah yakni Brebes, Pemalang, Banjarnegara, Banyumas dan Kebumen.

“Ketika nanti sampai akhir tahun ini (target) kemiskinan ekstrem mesti nol, kita sudah punya roadmapnya,” tegas Ganjar Pranowo.

Simperum ini, lanjutnya, membantu dan memudahkan verifikasi dari sasaran PKE tersebut. Selain itu juga untuk memenuhi layanan dasar maysarakat miskin.

Akurasi Data RTLH
Tak sampai di situ, Ganjar mengatakan, inovasi ini bisa memberikan akurasi data RTLH sampai angka 80 persen dan nihil duplikasi data sehingga lebih presisi dan akurat.

“Efisiensi waktu dari 7 hari menjadi 75 menit, efisiensi biaya karena paperless dan juga efisiensi SDM yang semula tiga orang kini bisa satu orang,” ujarnya.

Ganjar mengatakan, inovasi aplikasi ini sudah ditiru beberapa provinsi dan daerah. Antara lain Provinsi Kalimantan Utara, Kabupaten Blora dan Brebes. Ganjar menegaskan pihaknya terus melakukan improvement agar aplikasi ini bisa lebih baik dari sekarang.

“Tapi niatan dari inovasi ini adalah bagaimana inovasi menyelesaikan persoalan yang ada di setiap sektor dan subsektor di jawa tengah,” tandasnya.

Lebih lanjut dalam program Jateng Gayeng  Mbangun Omah  Bareng ini juga memfasilitasi pembangunan rumah warga miskin.

Yakni lewat program Tuku Lemah Oleh Omah. Pemprov Jateng memfasilitasi pembelian tanah melalui kredit mikro BPR BKK Jateng.

Pemprov juga memfasilitasi pembentukan  Kelompok Masyarakat (Pokmas) untuk penyiapan  pembangunan rumah.

Selain itu juga memfasilitasi pembangunan rumah melalui bantuan sosial  stimulan rumah sederhana sehat.

Tujuan program ini mengurangi angka  backlog rumah di  Jateng dengan sasaran masyarakat Miskin  non  bankable yang tidak memiliki rumah.

Dijelaskan, program itu diwujudkan dalam bentuk bantuan  sosial  stimulan    pembangunan rumah bagi keluarga miskin yang belum memiliki rumah dengan tipe 36 sebagai syarat luasan rumah layak huni.

Besaran bantuan bisa diberikan hingga Rp35 juta berupa struktur ruspin dan arsitektural.

Pelaksanaan pembangunan rumah baru melalui program ini untuk tahun 2021 ini dilakukan di 6 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Cilacap, Brebes, Kendal, Purbalingga, Jepara dan Kota Magelang. ***

Editor: Mahendra Smg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x