Network
“Kalau dibacok itu hampir setiap malam saya dibacok, kalo kroyok gitu sekali kroyok seratus orang,” kata Hercules.
“Itu pakai samurai panjang-panjang, celurit apa sebagainya. Tetapi memang belum waktunya,” lanjutnya.
Dengan sapaan akrab antara keempatnya, Hercules mengaku bahwa kini ia telah beralih jalan.
Hercules bahkan mengaku bahwa kedua tangannya memang berdarah-darah, akibat perkelahian yang ia lakukan semasa menjadi preman.
“Kalau tangan kotor itu, tangan saya ini sudah kotor sekali berdarah-darah,” kata Hercules dikutip Semarangku dari akun Instagram @ipangwahid.
Alasan berhentinya Hercules menjadi preman pun cukup sederhana. Ia mengungkap bahwa ia sadar hidupnya di dunia hanya sementara.
“Ya karena begini kita hidup ini sementara. Sekarang umur kita ini mau sampe kapan?” ujar Hercules kepada Gus Miftah, Yusuf Mansur dan lainnya.
Hercules pun mengaku bahwa kini, ia rutin melakukan amalan sunnah seperti puasa senin kamis hingga menyantuni anak yatim.
Dalam obrolan singkat tersebut, Ipang Wahid bersama Gus Miftah, Yusuf Mansur dan Ahmad Helmy menyatakan bahwa perjalanan Hercules perlu dijadikan sebagai pembelajaran.
“Mendengar perjalanan hidup dari gelap menuju terang Bung Hercules, kita memang banyak bisa menarik hikmah yang sangat luar biasa,” tulis Ipang Wahid dalam akun IG pribadinya @ipangwahid.***
