SEMARANGKU - Pengamat militer connie Rahakundini Bakrie menilai pemilihan panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto seperti Beauty Pageant Contest atau kontes kecantikan.
Connie menjelaskan pemilihan panglima TNI penuh dengan endorsement elit politik, buzzers, kampanye dan dukungan.
Sehingga, pemilihan pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada bulan November 2021 mendatang harus kembali kepada marwah dan dipilih oleh Presiden.
Baca Juga: BRI Serahkan Bantuan 6 Unit Ambulans Mini ICU untuk Dukung Penunjang Kesehatan TNI AD
"Saya terus menyuarakan bahwa pemilihan Kastaff dan Panglima TNI itu bukan Beauty Pageant Contest. Jadi harus dikembalikan pada marwah fungsi Wanjakti yang selama ini menghantarkan mereka kejabatan Kastaff," katanya dikutip dari Instagram @connierahakundinibakrie, Selasa 7 September 2021.
Dia menjelaskan kepentingan panglima dan kastaff menjadi hak preogratif Presiden dan tidak boleh ada kepentingan serta bebas dari politik.
"Panglima dan Kastaff sebaiknya menjadi full hak preogratif Presiden sehingga tidak dapat dan tidak boleh terintervensi tekanan apapun apalagi endorsement2 elit politik, buzzers, akademisi dll serta bebas dari politik," tambahnya.
Untuk itu, dia melanjutkan, terkait UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI harus direvisi dalam hal pengangkatan Kastaf dan Panglima TNI.