Baintelkam Polri Sampaikan Pemikiran Mengenai Papua, Ajak Pemuda Jadi Pioneer

- 23 Juni 2021, 16:30 WIB
Baintelkam Polri Sampaikan Pemikiran Mengenai Papua, Ajak Pemuda Jadi Pioner
Baintelkam Polri Sampaikan Pemikiran Mengenai Papua, Ajak Pemuda Jadi Pioner /Dok Humas Polda Jateng



SEMARANGKU – Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri mengisi seminar yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) soal Papua.

Baintelkam Polri didepan peserta dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Seluruh Indonesia (PTMI) menyampaikan pemikiran mengenai Papua.

Seminar yang dibawakan oleh Baintelkam tersebut membahas mengenai keadaan Papua dan permasalahan yang sedang terjadi di hadapan mahasiswa.
 

Dalam seminar yang di isi oleh Baintelkam tersebut mahasiswa juga diminta unyuk menjadi pioner of problem solving dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di lingkungan.

Kepal Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Paulus Waterpauw menjadi salah satu pembicara dalam seminar tersebut dan diikuti oleh 100 mahasiswa.

Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai macam universitas di DKI Jakarta.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono juga menyampaikan mengenai pokok-pokok dan hal-hal yang penting dalam seminar tersebut.

Argo menyampaikan mengenai pemikiran tentang Papua dan segala macam persoalan yang sedang dihadapi.

“Provinsi Papua mempunyai wilayah yang cukup luas, karakterisnik unik dan memiliki kekayaan alam melimpah. Namun, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua adalah yang paling rendah di Indonesia,” kata Argo dalam keterangan tertulis.

Argo juga menyampaikan mengenai perasaan dari warga Papua yang memiliki kekecewaan dalam beberapa aspek.
 

Sejak Papua kembali ke pangkuan ibu pertiwi pada tahun 1963, terdapat proses internalisasi nilai-nilai Pancasila yang belum tuntas.

Dia juga menambahkan bahwa adanya akumulasi kekecewaan di masyarakat Papua atas terbatasnya pelayanan dalam bidang ekonomi, kesejahteraan dan pendidikan oleh pemerintah.

Mereka juga memaparkan mengenai empat aspek yang krusial sebagai akar berbagai permasalahan yang terjadi.

Beberapa masalah yang timbul seperti politik kolonialisme, aspek ekonomi dan kesahteraan yang ada.

Selain itu, terdapat juga aspek sosio kultural dan aspek idologis serta dalam aspek nasionalisme yang masih krusial.

Argo juga mengatakan bahwa salah satu ancaman yang membedakan antara provinsi Papua dengan provinsi lainnya di Indonesia adalah adanya KKB.

KKB sendiri adalah aktifitas kelompok kriminal bersenjata yang menganggu kamtibmas di Papua.

“Namun tidak semua wilayah di Papua terjadi kekerasan bersenjata hanya dibeberapa Kabupaten antara lain Kabupaten Puncak, Intan Jaya, Nduga dan Mimika,” ungkap Argo.

Maka dari itu, Polri juga mengajak mahasiswa untuk berperan dalam pemerantasan masalah yang sedang terjadi.

Mereka meminta mahasiswa dan pemuda untuk menyelesaikan berbagai masalah disekitar lingkungan untuk mengiks ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Dengan begitu pioner kebangkitan, kemandirian, dan kesejahteraan Papua akan semakin kuat.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x