Masih Banyak yang Nekat Mudik, 2 Ribu Personel Gabungan Berjaga di Pelabuhan Merak Banten

- 9 Mei 2021, 18:15 WIB
Ketua DPR Puan Maharani bersama Kapolri dan Panglima TNI saat tinjau penyekatan Merak Bakauheni Lampung 9 mei 2021
Ketua DPR Puan Maharani bersama Kapolri dan Panglima TNI saat tinjau penyekatan Merak Bakauheni Lampung 9 mei 2021 /Dok Humas Polda Jateng

SEMARANGKU – Masih banyak masyarakat yang nekat mudik meski pemerintah sudah mengeluarkan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.

Sebagai langkah pengetatan larangan mudik, sebanyak 2.506 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengetatan pemudik di Pelabuhan Merak Banten.

Personel gabungan gersebut terbagi dalam 19 pos pelayanan, 5 pos pengamanan dan 24 pos penyekatan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, upaya pengetatan Operasi Ketupat ini untuk mencegah perpindahan virus atau penyebaran virus.

Baca Juga: Tinjau Pelabuhan Tegal, Ganjar Pranowo Pastikan Nelayan dan ABK Kapal Sudah Dites Rapid Antigen

“Maka diperkuat protokol kesehatannya,” ucap Kapolri ketika menunjau Pelabuhan Merak Banten bersama  Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Ketua DPR RI Puan Maharani, Minggu 9 Mei 2021.

Lebih lanjut, Kapolri juga berpesan agar sejumlah tempat wisata di Banten juga dilakukan pengamanan dan penyekatan untuk untuk mengontrol wisatawan agar tidak menimbulkan kerumunan. Seperti pantai Anter, Carita dan.

Kapolri, memerintahkan agar tempat wisata yang berada di zona merah untuk ditiadakan alias ditutup.

“Penyekatan kegiatan masyarakat yang melakukan wisata, di wilayah zona merah tempat wisata di tiadakan,’ ujar Kapolri.

Kapolri juga meminta agar dilakukan pengecekan secara random bagi masyarakat yang berwisata.

Mantan Kapolda Banten ini meminta kepada seluruh pengelola hotel agar selalu menegakan disiplin protokol kesehatan.

Baca Juga: Roket China yang Jatuh di Samudera Hindia Dekat Maladewa Tuai Kritik dari NASA dan Netizen Seluruh Dunia

Sebelumnya, Kapolri juga meninjau posko penyekatan check point Pelabuhan Bakauheni Lampung.

Romobongan peninjauan itu diantaranya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Di posko, Kapolri bersama rombongan mendapatkan paparan terkait pelaksanaan pelarangan mudik oleh pihak ASDP.

Dalam pelaksanaannya, hanya 18 kapal Roro Fery yang dioperasikan, berbeda pada hari biasanya kapal yang dioperasikan sebanyak 32 kapal perhari.

“Hari biasa yang dioperasikan 32 kapal, dengan rata-rata dan 105-110 trip,” kata Kapolri.

Dengan berkurangnya kapal fery yang melayani penyebrangan, berdampak menurunnya jumlah penumpang dan kendaraan yang melakukan penyebrangan selama pelarangan mudik yang berlaku tanggal 6-17 Mei 2021.

“Per hari hanya 3.245 kendaraan, yang hanya mengangkut logistik dan barang ekspedisi,” tandas Kapolri. ***

Editor: Mahendra Smg

Sumber: Polda Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x