Kebangkitan sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19 membutuhkan upaya bersama secara menyeluruh dari semua sektor dalam ekosistem pariwisata.
Sektor pariwisata Indonesia mengalami keterpurukan selama pandemi COVID-19. Dimana dalam sektor pariwisata, terkait beberapa sektor yang turut menjadi bagian dari pariwisata, seperti perhotelan, transportasi, kuliner, obyek wisata dan lain-lain.
Dengan adanya upaya bersama dari semua pihak, diharapkan lebih banyak potensi pariwisata Indonesia yang selama masa pandemi mengalami penurunan yang cukup signifikan serta beberapa potensi pariwisata yang selama ini belum tergarap dengan baik, akan menjadi sumber devisa baru bagi Indonesia.
Baca Juga: Asal Usul Sejarah Pulau Jawa Hingga Istilah Yawadwipa dalam Kisah Ramayana
Baca Juga: Candi Borobudur Mau Dijadikan Rumah Ibadah Buddha Dunia, Ganjar Pranowo: Saya Setuju!
Baca Juga: Mata Langit di Magelang Lagi Viral, Ganjar Pranowo Bisa Lihat Enam Gunung dan Candi Borobudur
Terkait hal itu, beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Rabu (3/3), sebanyak tujuh BUMN mengawali upaya kolaborasi dalam ekosistem pariwisata melalui penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang Kolaborasi Program Strategis BUMN Ekosistem Pariwisata.
Penandatangan MoU ini merupakan langkah kongkrit dari semua sektor untuk berkolaborasi guna membangkitkan kembali sektor pariwisata Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam postingan di IG menyambut baik Tujuh BUMN ekosistem Pariwisata dan pendukung dengan melakukan MoU untuk merumuskan program-program strategis dalam pengembangan pariwisata.
Menurut Erick, ini merupakan inisiatif yang baik sesuai Key Performance Indicators (KPI) yang diberikan kepada para direksi dan Komisaris BUMN tersebut.
"Salah satu fungsi BUMN adalah sebagai agent of development, sehingga memiliki peranan penting di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ketujuh BUMN ini berkolaborasi untuk menjadi motor penggerak agar sektor pariwisata kembali meningkat dan memberikan dampak positif bagi pelaku kelompok usaha lainnya," jelas Menteri BUMN Erick Thohir.
Baca Juga: Sudah Pada Daftar Kartu Prakerja? Kuota Sebanyak 600.000 Orang Segera Ikutan!