Sudah Divaksin Covid-19, Amankah Berinteraksi dengan Orang lain atau Lansia, Ini Aturannya 

- 6 Maret 2021, 20:30 WIB
Vaksinasi Covid-19 , apakah aman setelah divaksin
Vaksinasi Covid-19 , apakah aman setelah divaksin /Kemenkes RI/

SEMARANGKU - Banyak pertanyaan dari masyarakat mengenai kondisi orang yang sudah mendapatkan vaksin atau divaksin. 
 
Salah satu pertanyaan yang muncul, amankah orang yang sudah divaksin Covid-19 jika bertemu dengan orang lain yang belum divaksin. 
 
Kenyataannya, seseorang yang sudah mendapatkan vaksin belum sepenuhnya aman bila berinteraksi dengan orang lain. Vaksinasi Covid-19 melindungi diri dari penyakit sedang dan berat. 
 
 
"Saya tahu ini bukan hal yang ingin didengar, tapi saat ini, kami tidak tahu apakah orang yang sudah divaksin akan menyebarkan penyakit ini kepada orang lain," ucap Ranit Mishori, pejabat Kesehatan di Georgetown University School of Medicine. 
 
Menurutnya, individu yang sudah melakukan vaksinasi disarankan untuk tetap berhati-hati dan tetap menerapkan prokes. 
 
Apabila individu yang sudah divaksin berinteraksi dengan orang lanjut usia, ia harus tetap menjaga jarak secara fisik, memakai masker dan mencuci tangan.  
 
 
Setelah berdampingan dengan virus Corona selama setahun lebih, munculnya virus Corona varian baru seperti B117-UK yang mungkin akan lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah. 
 
Menurut Profesor Zubairi Djoerban,Ketua Satgas COVID-19, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PBIDI), ia mengatakan bahwa virus Corona B117 umum diketahui memiliki daya penyebaran yang lebih cepat (super spreader) jika dibandingkan COVID-19. Namun menurut keterangan Prof. Zubairi Djoerban, anggapan demikian keliru. 
 
Menurutnya, istilah yang lebih tepat adalah Super Shedder. Ia juga memastikan bahwa keberadaan virus Corona B117 tetap bisa terdeteksi dengan metode swap test PCR. 
 
 
Selanjutnya, ia juga mengajak masyarakat agar tidak panik, namun tetap harus menjaga diri meskipun sudah divaksin nantinya. 
 
Ranit Mishori juga mengatakan bahwa jika nantinya virus semakin sedikit untuk menyebar, maka semakin kecil juga kemungkinan untuk bermutasi dan  meninggalkan lebih banyak varian yang akhirnya menjadi kebal terhadap vaksin. 
 
"Itu sebabnya kami ingin sebanyak mungkin orang, secepat mungkin, divaksinasi. 
Ingatlah vaksin yang tersedia saat ini 94-95 persen efektif dalam mencegah penyakit menjadi sedang hingga parah," katanya dilansir dari Antaranews.
 
 
Bagi saya itu insentif yang sangat besar hingga mendapatkan vaksinasi, bahkan jika anda harus terus tetap memakai masker dan menjaga jarak," ujar Mishori. 
 
Artinya, jika suatu kelompok sudah divaksinasi sebanyak 75-80 persen dari populasi, maka virus memiliki kemungkinan kecil untuk ditularkan dan kemudian mati.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: AntaraNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x