Covid-19 di Indonesia Berakhir Pada Februari 2021, Prediksi Guru Besar UGM

25 September 2020, 15:07 WIB
Guru Besar UGM Prediksi Covid-19 di Indonesia Berakhir Pada Februari 2021 //Dok. UGM

SEMARANGKU – Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak maret 2020 sering menimbulkan pertanyaan kapan pandemi ini berakhir. Banyak pakar yang memprediksi berakhirnya pandemi COVID-19 dari Indonesia.

Dilansir Semarangku dari Antara News, baru-baru ini, Dedi Rosadi seorang Guru Besar Statistika dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dedi memprediksi bahwa pandemi COVID-19 akan berakhir pada pertengahan Februari 2021 dengan total kasus konfirmasi positif minimal 322 ribu penderita.

“Akhir pandemi sangat bergantung pada upaya pemerintah dalam mengendalikan laju penyebaran penyakit COVID-19 ini,” tutur Dedi Rosadi melalui keterangan tertulis di Yogyakarta pada Kamis, 24 September 2020.

Baca Juga: Trik dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 10 dengan HP, Auto Lolos Tanpa Halangan!

Baca Juga: MAAF! Kartu Prakerja Gelombang 10 Tidak Untuk 7 Golongan Ini, Catat!

Dia menyampaikan bahwa terdapat kenaikan nilai proyeksi kasus prositif di akhir pandemi yang cukup signifikan dibandingkan dengan rilis terakhir yakni pada akhir Juli 2020. Data tersebtu diperoleh dari hasil pelacakan terakhir dengan menggunakan berbagai pendekatan pemodelan data-driven.

Dengan menggunakan model hybrid kompartemen SIR-Regresi-runtun- waktu akan menghasilkan prediksi paling optimistis. Maka, dari prediksi tersebut pandemi akan berkahir pada pertengahan Februari 2021 dengan syarat total kasus positif minimal 322 ribu penderita.

Di sisi lain, secara terpisah dengan menggunakan model Probabilistic Data Driven Model (PDDM) COVID-19 indonesia yang disusun oleh Dedi Rosadi bersama alumni FMIPA UGM lain seperti Drs. Joko Kristadi, MSi dan Dr. Fidelis Diponegoro, SSi, MM, diperoleh hasil bahwa puncak pandemi COVID-19 adalah pertengahan November 2020 sampai dengan awal Desember 2020.

Baca Juga: ITZY dan TREASURE Tampil di Tokopedia WIB TV Show, MIDZY dan TEUME Wajib Tahu

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Jumat, 25 September 2020 Ada Indonesia vs Bosnia Herzegovina - Uji Coba

Dan berakhir di akhir Mei 2021 dengan estimasi total kasus positif sekitar 700 ribu penderita.

Dengan tim lainnya, Dedi Rosadi mengkaji menggunakan pendekatan model kurva Richard dan kurva pertumbuhan logistik.

Hasilnya menunjukkan proyeksi akhir pandemic berada di antara April 2021 sampai dengan awal 2022 dengan kisaran prediksi total penderita sangat mirip dengan hasil dua metode sebelumnya.

Baca Juga: Video Viral Saat Najwa Shihab Ditegur Menko Maritim, Luhut: Kamu Jangan Provokasi!

Baca Juga: Pemain Drama Korea Hyde, Jekyll, Me, Hyun Bin Ulang Tahun, Foto Masa Kecil Beredar

Pada saat ini angka penularan berniali 1.07 pada tanggal 23 September 2020. Namun, dengan menggunakan model SIR-Regresi-runtun- waktu dapat disimpulkan terjadi sedikit peningkatan laju infeksi penyebaran COVID-19 yang disertai dengan peningkatan yang cukup tinggi terhadap laju kesembuhan penderita.

Dari hasil prediksi tersebut dapat diambil catatan penting, antara lain:

1. Perlunya dilakukan pengendalian penyebaran COVID-19 secara optimal dengan menggencarkan 3T “tracing, testing, dan treatment” pada episentrum utama di Indonesia, yakni: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sulawesi Selatan. Serta dilakukan juga pada provinsi lain.

Baca Juga: Pembalap Wanita Ana Carrasco Pamer Punggungnya Penuh Jahitan Pasca Operasi Cidera Jatuh Saat Latihan

Baca Juga: Informasi Spesifikasi Ponsel Entry Level LG W11 dengan Prosesor Helio P22 di Google Play Console

“Secara nasional dalam jangka waktu dekat juga penting untuk dipantau secara saksama kemungkinan kemunculan klaster Pilkada yang muncul karena mobilitas penduduk mendukung proses kegiatan ini baik sebelum hari H maupun pada hari H kegiatan Pilkada,” katanya.

2. Meningkatkan kewaspadaan adanya penularan lokal di beberapa wilayah provinsi atau kabupaten yang menjadi episentrum penyebaran COVID-19.

Hal ini penting dilakukan karena angka perhitungan Rt COVID-19 indonesia beberapa hari terakhir masih di sekitar 1.07.

Baca Juga: Informasi Harga yang Ditawarkan Jam Tangan Pintar Amazfit X, Keluar Kuartal 4 2020

Baca Juga: Trik dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 10 dengan HP, Auto Lolos Tanpa Halangan!

Dedi juga menyampaikan bahwa penurunan laju penularan dapat dilakukan dengan optimal menggunakan berbagai usaha.

Utamanya mendisiplinkan masyarakat dalam menaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak, dan mengatur mobilitas penduduk secara lebih berhati-hati serta pemberian vaksin massal.

Selain itu Dedi juga menuturkan bahwa penemuan teknologi obat akan meningkatkan laju kesembuhan. Maka secara bersamaan akan dapat mengakhiri pandemi COVID-19 lebih cepat.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler