Jokowi Tegaskan Pentingnya Pembangunan Indonesia Sentris saat Hadiri Istighosah dan Doa Bersama di Tabalong

17 Maret 2023, 17:55 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan pertanyaan berhadiah kepada salah satu warga Tabalong /Mario Media Kupang

SEMARANGKU - Presiden Jokowi menghadiri istighosah dan doa bersama masyarakat Rabithah Melayu-Banjar di Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, pada Jumat, 17 Maret 2023.

Dalam kesempatan ini, dihadapan masyarakat dan pemangku jabatan di Kalimantan Selatan, Jokowi menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan yang berkonsep Indonesia sentris, bukan Jawa sentris.

Indonesia memiliki 17.000 pulau dan 280 juta jiwa penduduk merupakan negara yang besar. Perjalanan dari Aceh ke Papua membutuhkan waktu 9 jam 15 menit lewat jalur udara. Ini sama dengan jarak London, Inggris ke Istanbul, Turki yang melewati 7 negara.

Dari 280 juta jiwa, 56% penduduk yaitu 150 juta jiwa hidup di pulau Jawa. Dan 58% PDB (Produk Domestik Bruto) ekonomi ada di Pulau Jawa.

Baca Juga: Sambutan Meriah Dari Masyarakat Tabalong, Prabowo: Senang Bisa Bergabung di Kepemimpinan Jokowi

Sehingga perlu adanya pemerataan, bukan jawa sentris, tapi Indonesia centris. Agar pulau-pulau lain merasakan pertumbuhan ekonomi yang baik. Ini adalah salah satu alasan dibangunnya ibukota di Pulau Kalimantan.

“Kenapa infrastruktur sekarang banyak di bangun di luar Jawa, (itu) untuk pemerataan, untuk mendorong PDB ekonomi bisa keluar dari pulau Jawa.” ucap jokowi. “Ini (ditujukan) untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, termasuk Ibukota.” 

Jokowi menyampaikan gagasan ibukota baru telah ada sejak lama, sejak tahun 1960-an, dari zaman presiden Ir. Sukarno, yang telah merancang pemindahan ibukota ke Kalimantan.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Wisata Kuliner Solo yang Terkenal Enak dan Wajib Dikunjungi, Ada Langganan Jokowi

Gagasan tersebut terus dirancang Presiden-presiden selanjutnya, hingga akhirnya Presiden Jokowi yang melaksanakan ide tersebut. Jokowi berharap pembangunan Nusantara bisa selesai dalam 10-15 tahun kedepan.

“Pembangunan IKN sudah dimulai dengan membangun infrastruktur seperti istana presiden, gedung-gedung kementerian, tetapi yang ingin dipindahkan bukan fisiknya sebetulnya, kita ingin membangun sebuah cara-cara kerja yang baru, bagaimana pemerintah melayani masyarakat, melayani dengan cepat dan baik.” ujar Jokowi.

Jokowi menekankan pentingnya kerja keras dan perubahan pola pikir/mindset, agar kedepannya SDM Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain, yang tidak mudah di jaman sekarang, mengingat persaingan antar negara yang saling bersaing dan saling berebut untuk investasi, dan trafik (lalu lintas). 

Jokowi menegaskan jika Indonesia tidak memunculkan cara-cara baru dalam bekerja, tidak memunculkan sebuah pola pikir baru, dalam berkompetensi, maka Indonesia akan terus menjadi negara berkembang.

Selain itu, Jokowi juga membawa kabar baik, yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 bisa tumbuh 5,3% di saat negara-negara lain terpuruk.

Dalam pidatonya Jokowi juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat Melayu-Banjar atas dukungan mereka dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru, yakni Nusantara.

“Izinkan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi, atas dukungan yang diberikan masyarakat Melayu-Banjar atas pembangunan Ibu Kota Nusantara.” kata Jokowi di acara istighosah dan doa bersama Rabithah Melayu-Banjar. 

“Dan saya berharap masyarakat Melayu Banjar, menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri. Berperan aktif dan menjadi bagian sejarah terwujudnya Ibu Kota Nusantara.”

Di akhir pidatonya, Jokowi mengajak semua masyarakat untuk bekerja sama untuk mendukung terwujudnya Ibu Kota Nusantara.

“Berdoa dan Berikhtiar baik lahir maupun batin, bekerja keras dengan sekuat tenaga, untuk mewujudkan pembangunan ibukota Nusantara, sebagai pintu gerbang percepatan pembangunan di Kalimantan.” tuturnya mengakhiri pidato acara istighosah dan doa bersama.***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler