SEMARANGKU – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah berhasil mengidentifikasi 12 korban jiwa tanah longsor di Natuna. Sebelumnya Kepala BNPB mengonfirmasi bahwa ada 11 korban jiwa.
‘’Data yang didapat hari ini, karena waktu di Jakarta kemarin masih simpang siur. Jadi bukan 15 orang, tapi 11 orang yang meninggal dunia,’’ ucap Kepala BNN Letjen TNI suharyanto saat tiba di Natuna, Kepri, pada Selasa 7 februari 2023.
Saat ini tim Evakuasi tengah memprioritaskan para korban yang masih dinyatakan hilang. Kepala BNPB sudah membawa tim dari kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dari Jakarta agar bekerja sama dengan Tim Kepulauan Riau dalam menemukan korban tersebut.
Baca Juga: Mengoptimalkan Pengalaman Belajar Online dengan iPhone SE Gen 2: Kelebihan, Kekurangan, dan Harga
Faktor cuaca menjadi salah satu kendala yang menghambat proses evakuasi korban bencana longsor. Sehingga tim belum bisa bekerja secara maksimal.
Tim juga melaporkan bahwa kondisi di Tempat kejadian peristiwa masih mengkhawatirkan. Karena tanahnya masih bergerak.
Tak hanya memprioritaskan pencarian korban yang masih hilang. Tim Basarnas, BNPB dan Pemerintah Kepri juga sedang memastikan dan mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan oleh para pengungsi.
Mereka akan berupaya agar semua kebutuhan dasar para korban yang selamat ini selalu terpenuhi dan tidak berkurang.
Kepala BNPB berjanji akan terus berupaya melakukan melakukan pencarian serta penanganan tanpa batas waktu.
Tak hanya Basarnas dan BNPB saja yang tengah melakukan pencarian korban longsor, Tim Polri juga ikut diturunkan dalam upaya evakuasi bencana longsor ini.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa Polri menerjunkan 145 anggota untuk melakukan evakuasi korban tanah longsor yang terjadi di Natuna, Kepulauan Riau.
Pelaksanaan evakuasi pencarian korban terdiri dari anggota Polri sebanyak 145, anggota kodim, kemudian ada juga dari Basarnas 37 personel,’’ ucap Ahmad Ramadhan Kepada wartawan saat di RS Polri, Jakarta pada selasa 7 Februari 2023.
Tak hanya Polri dan Basarnas anggota BPBD, Satpol, Gardapati, Dokter,Perawat dan petugas damkar juga diterjunkan kesana.
’’BPBD sebanyak 15 personel, kemudian dari petugas damkar 17 personel, kemudian komposit Gardapati sebanyak 25 personil, kemudian ada juga dari Satpol PP dokter dan perawat,’’ tambahnya.
Selain itu Polri saat ini masih melakukan konsolidasi dengan Polda Kepulauan riau dan Polres Natuna agar menggunakan anjing pelacak untuk membantu evakuasi korban.
Polri juga menurunkan tim trauma healing dari polres dan menyusul dari tim trauma healing Polda Kepulauan Riau.
Kepolisian Negara republik Indonesia mengucapkan turut berduka cita kepada seluruh keluarga korban yang luka-luka dan yang meninggal dunia dalam bencana alam yang terjadi ini. ***