Tepat Setahun yang Lalu, Gunungapi Semeru Juga Erupsi Mengeluarkan Awan Panas Guguran

4 Desember 2022, 14:04 WIB
Tepat Setahun yang Lalu, Gunungapi Semeru Juga Erupsi Mengeluarkan Awan Panas Guguran /Antara

SEMARANGKU - Pada pagi hari tadi, Gunungapi Semeru memuntahkan Awan Panas Guguran (APG).

Masyarakat yang berada dekat dengan Gunungapi Semeru langsung melakukan evakuasi mandiri.

Awan Panas Guguran (APG) yang dikeluarkan oleh Gunungapi Semeru mengarah ke Tenggara dan Selatan.

Sampai saat ini, status Gunungapi Semeru masih Siaga dan Level III dan masyarakat diharapkan untuk segera melakukan evakuasi.

Erupsi Gunungapi Semeru yang terjadi hari ini ternyata berulang dari tahun lalu.

Tepat tahun lalu pada tanggal yang sama, Gunungapi Semeru juga mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG).

Baca Juga: Spot Indah di Jalur Pendakian Gunung Semeru: Keindahan Hamparan Padang Bunga Sampai Danau Air Tawar

Gunung Semeru kembali muntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada hari ini Minggu 4 Desember 2022 sejak pukul 02.46 WIB.

Menariknya, muntahan APG ini yang terjadi hari ini, seperti mengulang kejadian yang sama tepat pada satu tahun lalu, 4 Desember 2021.

Masyarakat survivor dari APG Gunung Semeru pun kembali mengingat kejadian bencana yang menimpa mereka pada satu tahun lalu

Apalagi pada APG hari ini, awan panas yang terjadi cukup besar, dengan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak Gunung Semeru

Terjadi Aktifitas Vulkanik di Gunung Semeru Kabupaten Lumajang Jatim dari pagi hingga saat ini pukul 09:30 WIB 4 Desember 2022.

Warga ada yang melakukan evakuasi mandiri terkait dengan kejadian

Aktivitas erupsi Gunungapi Semeru itu terekam di seismograf dengan aplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.

Menariknya, fenomena APG Gunung Semeru yang terjadi hari ini, seperti mengulang kejadian sebelumnya, yang tepat 1 tahun lalu terjadi.

Menurut Kementerian ESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.

Berdasarkan pantauan CCTV Semeru, fenomena APG terus berlangsung hingga pagi ini pukul 07.42 WIB dengan jarak luncur bervariasi antara 5 sampai 7 km.

Saat siaran pers ini dibuat, fenomena APG Gunungapi Semeru masih berlangsung.

Sebagai antisipasi dampak risiko dari APG Gunungapi Semeru, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang turun ke lapangan untuk kaji cepat dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

“Kami sudah berada di pos pantau. APG saat ini masih berlangsung dengan jarak antara 5 sampai 7 kilometer. Pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak,” jelas Joko Sambang, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang.

Joko menambahkan, berdasarkan pantauan di lapangan bersama tim PVMBG, abu vulkanik terlihat membumbung tinggi ke atas dan cenderung mengarah ke selatan.

Sebagai antisipasi adanya dampak risiko abu vulkanik, tim BPBD Kabupaten Lumajang juga membagikan masker gratis kepada masyarakat.

“Abu vulkanik mengarah ke selatan, ke Rowo Baung. Di sana sudah ada teman-teman membagikan masker dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” terang Joko.

Sementara itu, PVMBG juga mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dan menjauhi wilayah sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Di samping itu, masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunungapi Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Transmedic Indonesia, Ini Syarat Dan Cara Daftarnya

Masyarakat diharapkan selalu mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunungapi Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Atas aktivitas APG tersebut, PVMBG masih menetapkan status ‘siaga’ atau level III untuk Gunungapi Semeru.

***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler