Aktivitas Gunung Semeru Alami Peningkatan, BNPB Respon Langkah Cepat Tanggap Darurat

5 Desember 2021, 09:39 WIB
Aktivitas Semeru Alami Peningkatan, BNPB Respon Langkah Cepat Tanggap Darurat /setkab.go.id

SEMARANGKU - Pemerintah melalui Kepala BNPB untuk memastikan langkah tanggap darurat penanganan pasca erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Dalam beberapa waktu aktivitas dip puncak Gunung Semeru mengalami peningkatan. Dan, respon cepat ditunjukkan BNPB terhadap penanganan pasca erupsi antara lain evakuasi pengungsi dan bahan-bahan kebutuhan dasar.

Di lain sisi, Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa dan memiliki danau yang eksotis hingga banyak kisah mistis di dalamnya.

Baca Juga: 2 Kunci Ramalan Jayabaya. Pulau Jawa akan Terbelah Menjadi Dua Jika Gunung Semeru Meletus

Puncak gunung Semeru memiliki sudut kemiringan yang curam dan berbatu yang dikenal sebagai Mahameru, meski begitu gunung tersebut juga menjadi favorit para pendaki setiap tahun. Dengan adanya laporan aktivitas dari BNPB semua jalur pendakian ditutup sementara.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan pers mengenai Perkembangan Peningkatan Aktivitas Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021 malam.

"Atas petunjuk Bapak Presiden, kami juga, Kepala BNPB dengan tim, besok pagi kesempatan pertama akan segera ke Lumajang, ke daerah bencana, untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat." ucap Suharyanto dalam kanal YouTube BNPB.

Lanjut Kepala BNPB Suharyanto mengatakan penanganan pengungsi ini bisa berjalan secara tepat dan cepat, tentunya kebutuhan dasar akam terdukung secara maksimal.

Baca Juga: Sejarah Letusan Gunung Semeru. Pertama Kali Mengeluarkan Letusan pada 200 Tahun yang Lalu

"Khususnya penanganan pengungsi ini bisa berjalan secara tepat dan cepat, dan tentunya kebutuhan dasar dari para pengurus ini akan kami yakinkan untuk terdukung secara maksimal." lanjutnya.

Selain itu, imbuh Kepala BNPB, pihaknya juga telah mengirimkan tim reaksi cepat untuk bekerja sama dengan BPBD dan pihak terkait lainnya dalam upaya tanggap darurat bencana Erupsi Semeru.

"Dari BNPB malam ini juga kami sudah mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur yang bergerak bersama dengan unsur dari Kementerian Kesehatan. Malam ini bergerak lewat darat dan membawa logistik antara lain selimut makanan siap saji, terpal, tenda darurat, matras, dan logistik dasar lainnya." imbuhnya.

Suharyanto juga menambahkan, BNPB juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan upaya tanggap darurat tersebut berjalan dengan maksimal.

"Kami sudah melaksanakan koordinasi, sudah berkirim surat kepada Panglima TNI untuk meminta bantuan, baik personil dan alat peralatan." ujar Suharyanto.

Lanjut Suharyanto mengatakan telah melakukan koordinasi dengan BPBD Jatim, Pemprov Jatim, dan Pemkab Lumajang untuk memastikan langkah tanggap darurat erupsi Gunung Semeru ini bisa terpenuhi.

"Kemudian juga berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Provinsi (Jawa Timur), dan Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk memastikan langkah-langkah penanganan masyarakat khususnya yang terdampak bencana erupsi ini, para pengungsi, kebutuhan dasarnya ini bisa terpenuhi secara maksimal." tambahnya.

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Pronojiwo di Lumajang pada Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.20 WIB.

Sebagai respons cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, BPBD Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepanjang Daerah Aliran Sungai Mujur dan Curah Kobokan.

Suharyanto kembali mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di lokasi terdampak agar tetap tenang dan waspada tidak termakan isu hoaks, dan tetap mengikuti informasi dari pemerintah, baik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, BNPB, maupun instansi terkait lainnya.

"Jangan termakan isu-isu atau hoaks atau berita-berita yang menyesatkan. Yakinlah bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, relawan, dan segenap komponen bangsa yang lainnya, ini tetap akan serius dan konsisten untuk membantu masyarakat, terutama masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru." tegas Suharyanto.

Gunung Semeru sendiri bertipe strato, dan gunung ini meletus pertama kalinya pada tahun 1818 atau 200 tahun yang lalu.

Terakhir kali Gunung Semeru meletus pada bulan Desember 2020 lalu, bahkan pernah meletus beberapa kali di awal tahun 2000-an.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler