Desa di Surabaya Ini Mampu Ubah Sampah Jadi Robot Penolong Covid-19 dan Bantu Pasien Isolasi Mandiri

11 Agustus 2021, 16:50 WIB
Desa Di Surabaya Ini Mampu Ubah Sampah Jadi Robot Penolong Covid-19 dan Bantu Pasien Isolasi Mandiri. REUTERS/Prasto Wardoyo /STRINGER/

SEMARANGKU – Desa di Surabaya, Tembok Gede membuat inovasi dari sampah yang sudah tidak lagi digunakan.

Sampah-sampah tersebut disulap menjadi robot yang bertujuan untuk menolong pasien isolasi mandiri.

Diberi nama robot delta, robot penolong ini dirancang oleh penduduk desa dan ilmuwan agar dapat berguna selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Inggris-Belanda Kembangkan Robot yang Bisa Reproduksi Sendiri, Jika Salah Mampu Musnahkan Umat Manusia

Robot delta tersebut dibuat dari rakitan elektrik barang-barang rumah tangga seperti panic, wajan, monitor hingga televisi tua.

Robot delta merupakan inovasi yang dibuat untuk membantu pasien isolasi mandiri dan melawan penyebaran virus Covid-19.

Aseyanto, ketua RT yang mengepalai proyek robot delta tersebut mengatakan bahwa robot delta digunakan untuk pelayanan publik.

“Dengan varian delta baru ini dan melonjaknya jumlah kasus Covid-19, saya memutuskan untuk menjadikan robot tersebut sebagai robot yang digunakan untuk pelayanan publik,” ujar Aseyanto dikutip Semarangku melalui Reuters.

Baca Juga: Lindungi Jamaah Tarawih dari Covid-19, Udinus Semarang Siapkan Robot Disinfektan dan Box Sterilsasi di MAJT

Aseyanto juga mengatakan bahwa pelayanan publik yang dilakukan oleh robot delta berupa penyemprotan disinfektan, pengantaran makanan.

“Seperti penyemprotan disinfektan, pengantaran makanan dan memenuhi kebutuhan warga yang melakukan isolasi mandiri,” lanjutnya.

Kepala robot  terbuat dari magic jar dan dioperasikan dengan remote kontrol dengan daya tahan baterai hingga 12 jam.

Robot delta ini adalah salah satu dari beberapa robot yang dibuat di Tembok Gedem Surabaya dan telah memenangkan reputasi untuk penggunaan teknologi kreatif.

“Robot delta ini sangat sederhana, saat kami membuat ini kami murni menggunakan bahan bekas di lingkungan kami,” ujar Aseyanto.

Robot ini memang memiliki kualitas yang jauh berbeda apabila dibandingakn dengan robot-robot di hotel maupun di Jepang.

Namun, kreatifitas yang dihasilkan oleh warga di desa Tembok Gede berhasil mengalahkan keduanya. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler