Sebut Terduga Teroris FA Adalah Pengurus Muhammadiyah, Polri Bocorkan Strategi Jaringan Terorisme JI

10 April 2021, 19:00 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono. /dok.foto/Divisi Humas Polri

SEMARANGKU – Dengan menyebut terduga teroris FA adalah pengurus Muhammadiyah, Polri mengatakan bahwa hal tersebut merupakan strategi jaringan terorisme JI (Jamaah Islamiyah).

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono meluruskan pemberitaan tentang terduga teroris FA yang disebut merupakan pengurus organisasi Muhammadiyah.

Argo mengatakan bahwa terduga teroris FA yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di Bandara Seokarno Hatta bukanlah pengurus Muhammadiyah.

“FA merupakan anggota organisasi Jamaah Islamiyah (JI) Yogyakarta,” kata Argo dalam keterangan tertulis yang diterima Antara News di Jakarta pada Sabtu, 10 April 2021.

Baca Juga: Cara Daftar Sekolah Kedinasan Politeknik SSN 2021 dan Alur Pendaftaran Sekolah Sandi Negara

Baca Juga: Frits Yohanes Terpilih Jadi Ketua IMI Jateng, Hobi Digagas Prestasi Digas Hingga Soni Pilih Keluar Ruangan

Sebelumnya istri FA, yaitu DW, mengatakan bahwa suaminya merupakan pengurus PP Muhammadiyah cabang Mantijeron dan bekerja sebagai guru ngaji, penulis buku, dan pendakwah.

Argo menjelaskan bahwa menyebut terduga teroris FA adalah pengurus Muhammadiyah merupakan salah satu strategi yang dijalankan oleh jaringan terorisme Jamaah Islamiyah atau JI.

“Memang strategi JI adalah membenturkan pemerintah dengan organisasi agama yang ada agar terjadi konflik,” jelasnya.

Bahkan, kata Argo, FA memilik peran penting di Jamaah Islamiyah, yaitu melakukan perekrutan hingga melakukan doktrinisasi.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2021, Ada 1 Juta Formasi untuk Guru, Buruan Daftar Simak Infonya Disini

Baca Juga: Cara Daftar PKN STAN 2021 Pendaftaran Sudah Dibuka Ketahui Syarat Penting Disini

“Yang bersangkutan melakukan perekrutan beberapa orang untuk masuk ke dalam organisasi JI dan melakukan I’dad atau pelatihan militer dan mendaki Gunung Lawu yang merupakan salah satu tahapan persiapan dalam aktifitas terorisme kelompok ini,” ungkapnya.

FA ditangkap bersama istrinya di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis, 8 April kemarin, setelah mendarat dari Turki.

Alasan di balik perjalanan FA ke Turki adalah untuk membangun komunikasi dan jaringat terhadap tokoh-tokoh Al Qaeda yang terkait dengan dukungan terhadap gerakan terorisme global.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler