Dokter yang Suntikkan Vaksin Covid-19 Gemetar, Presiden Jokowi Cuitkan Hal Ini di Akun Twitter-nya

13 Januari 2021, 12:02 WIB
Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.* /Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden /Sekretariat Presiden

SEMARANGKU – Dokter yang suntikkan vaksin Covid-19 ke tangan Presiden Jokowi terlihat gemetar sementara orang nomor 1 Indonesia tersebut mencuitkan hal berikut ini di akun Twitter-nya.

Hari ini, Rabu, 13 Januari 2021, pemerintah resmi memulai vaksinasi Covid-19 yang akan diikuti seluruh provinsi di Indonesia.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi, menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pantau Langsung Persiapan Vaksinasi di Semarang: Sudah Siap!

Baca Juga: Daftar BLT UMKM Rp2,4 Juta Bisa dari Facebook? Ini Cara Dapat BPUM yang Benar

Saat menyuntikkan vaksin Covid-19 ke tangan Presiden Jokowi, tangan dokter yang melakukan hal tersebut terlihat gemetar.

Melalui akun Twitter pribadinya, Presiden Jokowi menulis cuitan berisi pengalamannya disuntik vaksin Covdi-19 pertama kali.

Presiden Jokowi mengaku diberi sejumlah pertanyaan terkait riwayat penyakit yang pernah diidap, seperti batuk, pilek, dan sebagainya.

Baca Juga: Kembali Panas! Iran Kecam Rezim Donald Trump AS Gara-gara Kuba

Baca Juga: Joe Biden Akui Hanya Prioritaskan Hal Ini Usai Disuntik Vaksin Pfizer Dosis Kedua

“Saya ditanya: pernah terkonfirmasi positif Covid-19, pernah batuk atau pilek, mengidap penyakit jantung, atau penyakit lain seperti ginjal? Dll. Semua saya jawab tidak. Pukul 9.42 wib ini, saya mulai ikhtiar besar untuk terbebas dari pandemic dengan menerima vaksin Covid-19,” katanya dikutip SemarangKu.

 Setelah mendapat suntikan pertama, Presiden Jokowi berharap tahapan vaksinasi Covid-19 yang dimulai hari ini dapat berjalan dengan lancer.

“Vaksin Covid-19 inilah yang lama kita tunggu, dan baru disuntikkan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat, dan Majelis Ulama Indonesia menyatakan suci dan halal untuk digunakan. Saya berharap vaksinasi Covid-19 yang tahapannya dimulai hari ini berjalan dengan lancer,” tambahnya.

Baca Juga: Tonton Live Streaming Presiden Jokowi Disuntik Vaksin, Klik Link dan Saksikan Langsung!

Baca Juga: Bukan Pakai Vaksin, Argentina Gunakan Serum Hiperimun dari Antibodi Kuda untuk Lawan Covid-19

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan persetujuan penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin COVID-19.

Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin tersebut halal dan suci.

Sebagaimana disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin, program vaksinasi adalah salah satu strategi utama untuk menyelesaikan masalah pandemi COVID-19 dan dibutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk dapat menyelesaikan program ini. Untuk itu, ia berharap dukungan serta partisipasi dari seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Khotbah Soal Covid, Gus Yasin Putra KH Maimoen Zubair Ini Cerita Soal Tha’un, Apa Itu?

Baca Juga: Prajurit TNI di Papua Dikabarkan Hilang Usai Patroli, Ini Sebabnya!

Pemberian vaksin akan dilakukan pada sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia untuk memperoleh kekebalan komunitas atau herd immunity. Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap dengan prioritas pertama adalah para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan COVID-19.

Selanjutnya adalah petugas pelayanan publik serta kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas). Vaksinasi kepada kelompok usia lanjut akan dilakukan setelah mendapatkan informasi keamanan vaksin untuk kelompok tersebut.

Kemudian, masyarakat rentan dengan risiko penularan tinggi, serta masyarakat lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Namun, sejalan dengan program vaksinasi, Menkes tetap mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menaati protokol kesehatan 3M karena pandemi belum berakhir.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler