Bahaya! Sindrom Patah Hati Bisa Picu Kematian, Ini Gejala dan Penyebabnya

- 24 September 2020, 16:33 WIB
Sindrom Patah Hati Bisa Picu Kematian
Sindrom Patah Hati Bisa Picu Kematian /PEXELS/

SEMARANGKU – Patah hati adalah salah satu gejala yang pasti pernah kita alami, tapi ternyata sindrom patah hati bisa membunuh kita, berikut adalah penjelasannya.

Sindrom patah hati adalah gejala sementara pada jantung yang disebabkan oleh stress tingkat tinggi atau gejolak emosi yang tiba tiba seperti ketika kita ditinggal orang tercinta atau ketika orang tercinta kita meninggal.

Sindrom patah hati juga bisa disebabkan oleh penyakit fisik yang serius atau operasi.

Baca Juga: Vivo watch Spesifikasi, jam tangan Pintar Perdana Vivo dengan Baterai Kuat Hingga 18 Hari

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Program Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 Batal Dibuka Hari Ini

Sindrom patah hati juga sering disebut sebagai stress kardiomiopati, kardiomiopati takotsubo, atau sindrom balon apikal.

Orang yang terkena sindrom ini akan mengira mereka terkena penyakit jantung karena gejala gejala yang sama.

Dilansir Semarangku dari laman Mayoclinic, gejala dari sindrom patah hati adalah rasa sakit yang luar biasa di jantung dan sesak nafas.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Namun, jika gejala ini masih berlanjut meski beberapa jam telah Lewat, segera hubungi ambulan, karena kemungkinan itu adalah serangan jantung.

Intinya, jika anda merasa sakit di jantung dan sesak nafas, segera hubungi dokter.

Penyebab dari sindrom patah hati ini sebenarnya masih kurang jelas.

Beberapa orang mengalami sindrom patah hati karena stress tingkat tinggi yang muncul secara tiba tiba, Beberapa terjadi karena kerusakan pada jantung.

Baca Juga: Buntut Dangdutan di Tegal, Ganjar Pranowo Tegur Wali Kota dan Kasatpol PP

Baca Juga: Sinopsis Film Drive Hard di Bioskop Trans TV Malam Ini, Aksi Mantan Pembalap Membawa Kabur Perampok

Sindrom patah hati biasanya sering terkait dengan sebuah tragedi atau kejadian yang sangat mempengaruhi emosi kita yang terjadi secara tiba tiba, seperti kematian orang tercinta, diagnosis penyakit mengerikan, kehilangan uang dalam jumlah yang sangat banyak, perceraian, pesta kejutan, serangan asma dan lain lain.

Sindrom patah hati juga bisa disebabkan karena konsumsi obat seperti,

1. Epinefrin (EpiPen, EpiPen Jr.), yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi parah atau serangan asma yang parah.

2. Duloxetine (Cymbalta), obat yang diberikan untuk mengobati masalah saraf pada penderita diabetes, atau sebagai pengobatan untuk depresi.

3. Venlafaxine (Effexor XR), pengobatan untuk depresi.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud, Bisa Buat Nonton YouTube!

Baca Juga: Tahap 1 Cair! Ini Cara Dapat Bantuan Kuota Gratis dari Kemendikbud, Dapat 35-50 GB!

Perbedaan sindrom patah hati dan serangan jantung adalah efek dari sindrom patah hati tak terlalu lama, sedangkan efek dari serangan jantung cenderung lama.

Namun, kedua penyakit ini tetap saja mematikan, sehingga tetap harus berhati hati. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Mayo Clinic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x