Kenali Penyebab,  Akibat, dan Cara Mengobati Sakit Kepala Belakang bagi Kesehatan Tubuh

- 31 Agustus 2020, 16:45 WIB
Sakit Kepala belakang cara kenali dan menyembuhkannya
Sakit Kepala belakang cara kenali dan menyembuhkannya /Healthyline.com

 

SEMARANGKU – Sakit kepala belakang memang kadang menjengkelkan, namun bisa di kenali penyebab, akibat dan cara mengobati dengan benar dan cukup mudah.

Sebagian orang mengalami denyutan saat sakit kepala belakang. Hal tersebut sangat mengganggu konsentrasi dan aktivitas yang dilakukan.

Biasanya, penyakit ini akan mengganggu saraf otak dan membuyarkan pikiran. Maka, jika mengalami tersebut, untuk bersegera konsultasi dengan dokter terdekat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi yang buruk.

 Baca Juga: Makanan yang Dapat Membahayakan Kesehatan Jantung Jika Dikonsumsi Secara Berlebihan

Baca Juga: Cara Cairkan BLT Rp600 Ribu di Rekening Bank BCA, Simak Langkah-langkahnya!

Sakit kepala yang melibatkan nyeri di bagian belakang kepala dapat disebabkan oleh beberapa hal. Banyak dari penyebab ini dapat diidentifikasi dengan gejala tambahan. Gejala ini termasuk jenis rasa sakit yang dialami, dan lokasi lain di mana rasa sakit mungkin ada.

A. Penyebab SakitKepala Belakang

Dilansir Semarangku dari laman Healthline, ada beberapa penyebab yang mengakibatkan sakit kepala di bagian belakang. Dalam banyak kasus, sakit kepala ini juga menyebabkan nyeri di lokasi lain, atau dipicu oleh kejadian tertentu.

Berikut Semarangku lampirkan penyebab Sakit kepala bagian belakang yang sering dialami banyak orang.

 Baca Juga: Makanan yang Beracun Bagi Kucing, Jangan Biarkan Mereka Makan!

Baca Juga: Syarat Penerima BLT Rp600 Ribu Tahap Kedua Pekan Depan, Catat!

1. Nyeri di Leher dan Belakang Kepala

a) Radang Sendi

Sakit kepala arthritis disebabkan oleh peradangan dan pembengkakan di area leher. Mereka sering menyebabkan nyeri di bagian belakang kepala dan leher. 

Biasanya, orang yang mengalami sakit kepala ditimbulkan gerakan yang memicu rasa sakit yang lebih hebat. Sakit kepala ini bisa disebabkan oleh segala jenis, seperti radang sendi atau istilah umum adalah rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.

b) Postur Tubuh yang Buruk

Postur tubuh yang buruk juga dapat menyebabkan nyeri di bagian belakang kepala dan leher. Posisi tubuh yang buruk menciptakan ketegangan di punggung, bahu, dan leher dan ketegangan tersebut bisa menyebabkan sakit kepala. Anda mungkin merasakan nyeri tumpul dan berdenyut di dasar tengkorak.

Baca Juga: Makanan yang Menyebabkan Diare, Salah Satunya Gula!

Baca Juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis Bulan September 2020 dari PLN, Bisa dari WhatsApp!

c) Disk yang Mengalami Hernia

Disk yang mengalami hernia di tulang belakang leher (leher) dapat menyebabkan nyeri leher dan ketegangan. Hal ini dapat menyebabkan jenis sakit kepala yang disebut sakit kepala cervicogenic .

Rasa sakit ini biasanya berasal dan dirasakan di bagian belakang kepala. Mungkin juga terasa di pelipis atau di belakang mata. Gejala lain mungkin termasuk ketidaknyamanan di bahu atau lengan atas.

Sakit kepala servikogenik dapat meningkat saat posisi berbaring. Beberapa orang justru akan terbangun karena rasa sakitnya mengganggu tidurnya. Saat berbaring, Anda mungkin juga merasakan tekanan di bagian atas kepala seperti beban.

Baca Juga: Makanan yang Harus Dihindari Oleh Penderita Asma, Catat!

Baca Juga: Cara Cek Nama Penerima BLT Rp600 Ribu yang Sudah Terdaftar

d) Neuralgia Oksipital

Neuralgia oksipital adalah suatu kondisi yang terjadi ketika saraf yang menjalar dari sumsum tulang belakang ke kulit kepala rusak. Sering disalahartikan sebagai migrain. 

Neuralgia oksipital menyebabkan nyeri serta denyut-denyut yang dimulai dari pangkal kepala di leher dan bergerak ke arah kulit kepala.

Gejala lainnya termasuk:

- Sakit di belakang mata.

- sensasi tikaman tajam yang terasa seperti sengatan listrik di leher dan belakang kepala.

- Kepekaan terhadap cahaya.

- kulit kepala lembut.

- Nyeri saat menggerakkan leher Anda.

Baca Juga: Svarga Bumi Viral di Medsos, Destinasi Wisata Sawah Modern Dekat dengan Candi Borobudur

Baca Juga: Mata Langit di Magelang Lagi Viral, Ganjar Pranowo Bisa Lihat Enam Gunung dan Candi Borobudur

2. Nyeri di Sisi Kanan dan Belakang Kepalaa) Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang adalah penyebab nyeri yang paling umum. Sakit kepala ini terjadi di bagian belakang dan kanan kepala. Banyak orang menganggap hal tersebut dengan istilah sesak pada leher atau kulit kepala. Mereka terasa seperti nyeri kaku yang tidak berdenyut-denyut.

3. Nyeri di Sisi Kiri dan Belakang Kepala

b) Migrain

Migrain bisa muncul di mana saja, tetapi banyak orang mengalaminya di sisi kiri kepala atau di belakang kepala.

Migrain dapat menyebabkan:

-     Nyeri hebat, berdenyut, dan berdenyut.

-     Aura.

-     Mual.

-     Muntah.

-     Mata berair.

-     Sensitivitas cahaya atau suara

Sakit kepala migrain bisa dimulai di sisi kiri kepala, dan kemudian berpindah di sekitar pelipis ke bagian belakang kepala.

Baca Juga: Resep Salad Buah yang Enak, Segar, Sehat dan Mudah Dibuat

Baca Juga: Motorola Moto G9 Harga dan Spesifikasi, Resmi Meluncur, Siap Bersaing dengan Realme dan Redmi

4. Nyeri Di bagian Belakang Kepala saat Berbaring

a) Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster jarang terjadi namun sangat berbahaya. Jika orang merasakan sakit kepala cluster, maka ia akan sering mengalami serangan. Periode atau pola serangan ini bisa berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Sakit kepala cluster dapat menyebabkan nyeri di bagian belakang kepala atau samping kepala. Mereka mungkin menjadi lebih buruk saat berbaring. Gejala lain yang harus diperhatikan termasuk:

Baca Juga: Tampilkan Dynamite BTS di MTV VMA 2020, Nama Kim Taehyung dan J-Hope Trending Topic di Twitter

Baca Juga: Jessica Jung Ex Girls Generation Tulis Buku Shine yang Diduga Buat Sindir SM Entertainment

-     Nyeri tajam, menembus, dan membakar.

-     Kegelisahan.

-     Mual.

-     Robekan berlebihan.

-     Hidung tersumbat.

-     Kelopak mata terkulai.

-     Kepekaan terhadap cahaya dan suara.

Baca Juga: 5 Ponsel Android Terbaik 2020, Samsung Galaxy Masih Mendominasi, Seri Apa Saja

Baca Juga: YouTube Uji Coba Fitur PIP untuk iOS, Agar Bisa Tetap Lihat Video Sambil Membuka Aplikasi Lain

Bagaimana Cara Mengobati Sakit Di bagian Belakang Kepala?

Gejala banyak sakit kepala dapat dikurangi dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti acetaminophen (Tylenol). Beberapa obat, seperti Extra-Strength Tylenol, dapat membantu mengobati sakit kepala kronis. Perawatan paling efektif jika didasarkan pada penyebab sakit kepala.

Selain itu, ada beberapa pengobatan telah Semarangku rangkum jika mengalami sakit kepala di bagian tertentu saja. Berikut cara pengobatannya.

1. Mengobati Sakit Kepala Artritis

Sakit kepala artritis paling baik diobati dengan anti radang dan panas matahari untuk mengurangi peradangan.

Baca Juga: Begini Bocoran Tampilan Kawasaki Z25R, Versi Naked Ninja ZX-25R, Fitur Dibawa Semua ?

Baca Juga: Harley Davidson 338R Mulai Terungkap di Dunia Maya, Model Terkecil dari Keluarga HD

2. Mengobati Sakit Kepala Akibat Postur Tubuh yang Buruk

Sakit kepala yang disebabkan oleh postur tubuh yang buruk dapat segera diobati dengan asetaminofen. Dalam jangka panjang, Anda dapat mengobati atau mencoba mencegah sakit kepala ini dengan memperbaiki postur tubuh Anda.

Misalnya, membeli kursi kerja ergonomis dengan penyangga pinggang yang baik, dan duduklah dengan kedua kaki di lantai.

3. Mengobati Sakit Kepala Akibat Hernia Diskus

Sakit kepala yang disebabkan oleh hernia diskus bergantung pada pengobatan kondisi yang mendasarinya.

Perawatan untuk hernia diskus termasuk terapi fisik, peregangan lembut, manipulasi chiropractic, suntikan epidural untuk peradangan, dan pembedahan jika diperlukan. Hasil yang baik dapat dipertahankan melalui olahraga.

Baca Juga: Hadapi Resesi, Ganjar Pranowo Fokus Stimulus Usaha Kecil Mikro dan Utamakan Produksi Dalam Negeri

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Turun Tangan Luncurkan Subsidi Upah Buat Pekerja Terdampak Covid-19

4. Mengobati Neuralgia Oksipital

Neuralgia oksipital dapat diobati melalui kombinasi terapi hangat atau panas, obat antiinflamasi non steroid (NSAID), terapi fisik, pijat, dan pelemas otot resep. Dalam kasus yang parah, dokter mungkin menyuntikkan anestesi lokal ke area oksipital untuk bantuan segera. Opsi perawatan ini bisa bertahan hingga 12 minggu.

5. Mengobati Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang biasanya diobati dengan pereda nyeri yang dijual bebas. Dokter mungkin meresepkan obat resep untuk sakit kepala tegang kronis yang parah dan meresepkan obat pencegahan seperti antidepresan atau pelemas otot untuk mengurangi sakit kepala yang terjadi di masa mendatang.

6. Mengobati Migrain

Untuk migrain, dokter mungkin meresepkan obat pencegahan, seperti beta-blocker, dan obat pereda nyeri segera.

Baca Juga: Korea Utara Publikasikan Pesan Intelegen Terenkripsi di YouTube untuk Pertama Kalinya

Baca Juga: Militer Tiongkok Kembali Menggelar Latihan di Laut Bohai dan Laut Kuning

Beberapa obat yang dijual bebas, seperti: Excedrin Migraine yang dirancang khusus untuk migrain. Hal ini mungkin berhasil untuk migrain ringan, tetapi belum tentu migrain yang parah.

Dokter mungkin juga membantu Anda menemukan apa yang memicu migrain sehingga Anda dapat menghindari rangsangan positif untuk sembuh.

Itulah beberapa tips cara mengatasi sakit kepala belakang serta mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.***

 

Editor: Heru Fajar

Sumber: healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah