Kipas angin menyebabkan sirkulasi udara di dalam tubuh tidak dapat diperbarui sehingga oksigen tidak bisa berfungsi dengan baik ketika terhirup.
Bell palsy
Menyalakan kipas angin dalam waktu relatif lama saat tidur bisa mengakibatkan dampak buruk seperti sindrom bell palsy. Penyakit ini merupakan sebuah kelumpuhan yang menyerang wajah pada seseorang.
Kondisi tersebut dipicu oleh suhu dingin dari kipas angin. Kulit wajah yang kerap terpapar udara dingin lama-lama bisa menjadi tegang atau kaku.
Tenggorokan dan hidung kering
Tidur dengan kipas angin menyala dapat membuat hidung dan tenggorokan menjadi kering. Kondisi tersebut dapat memicu produksi lendir yang berlebih, sinusitis, nyeri kepala, serta hidung mampet.
Hipertermia
Hipertermia disebabkan oleh kebiasaan seseorang yang kerap berlama-lama memakai kipas angin. Hipertermia adalah kondisi suhu tubuh berada di atas 36°C dan berpeluang terus meningkat ketika badan tidak mampu menahan suhu panas.
Mata dan kulit kering
Kipas angin juga bisa mengakibatkan mata dan kulit menjadi kering. Infeksi akan mudah timbul apabila keadaan mata sering kering.