Takjil Sehat untuk Berbuka Puasa Ramadhan, Jangan Terkecoh dengan yang Manis: Perhatikan Hal Ini

- 18 Maret 2023, 12:26 WIB
Takjil Sehat untuk Berbuka Puasa Ramadhan, Jangan Terkecoh dengan yang Manis: Perhatikan Hal Ini
Takjil Sehat untuk Berbuka Puasa Ramadhan, Jangan Terkecoh dengan yang Manis: Perhatikan Hal Ini /Pixabay/Pictavio

 

SEMARANGKU - Salah satu sunnah dalam puasa adalah berbuka dengan kurma atau air putih. Kurma dan air putih merupakan bagian dari takjil sehat untuk berbuka puasa saat Ramadhan.

Makanan ideal untuk berbuka puasa adalah mengandung gula, mudah dicerna, cepat diserap, dan menghilangkan dahaga. Hal itu bisa diraih dengan mengkonsumsi kurma dengan air atau mengonsumsi madu.

Jargon berbuka puasa dengan yang manis selama bulan Ramadhan sering disalah artikan, manis diharapkan datang dari sumber alami seperti buah dan sayuran, berganti menjadi gula putih dan gula merah.

Baca Juga: Tips Mencegah Bau Mulut saat Puasa Ramadhan, Lakukan 3 langkah Berikut agar Tetap Wangi

Menggunakan gula putih dan gula merah dalam takjil buka puasa Ramadhan, memang tidak dilarang selama tidak berlebihan dan diimbangi asupan nutrisi lainnya seperti serat dan protein.

Konsumsi gula putih secara berlebihan dapat memicu peningkatan produksi insulin dan menimbulkan resistensi insulin dalam tubuh pada jangka panjang, dan menyebabkan obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Sementara penggunaan gula merah masih lebih baik, karena kandungan gizinya lebih baik daripada gula putih, selama jumlahnya tepat. Gula merah dapat  memberikan energi pada tubuh. 

Mengkonsumsi madu lebih aman dari memakai gula putih dan gula merah, karena kadar glikemiknya lebih rendah. Makanan berindeks glikemik tinggi seperti gula putih cepat meningkatkan glukosa darah sehingga berisiko hiperglikemia.

Madu mengandung 2 jenis gula, yaitu dekstrosa dan levulosa, dekstrosa mampu memenuhi kebutuhan gula dalam waktu cepat, dan levulosa berfungsi menstabilkan gula darah.

Madu dapat mengembalikan energi dengan cepat tanpa takut hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan kondisi kadar glukosa atau kadar gula dalam darah yang meningkat melebihi batas normal, ini banyak dijumpai ketika berbuka puasa Ramadhan.

Satu sendok madu mampu memenuhi kebutuhan gula selama 12 jam, dan dapat dikonsumsi saat sahur dan buka puasa.

Usus hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk menyerap air dan gula dari kedua makanan itu. Kombinasi kurma-madu dengan cepat memperkuat tubuh yang lemah.

Selain madu dan kurma, ada beberapa buah lainnya yang mampu mengembalikan kondisi tubuh setelah berpuasa Ramadhan seharian.

Baca Juga: 4 Bahan Makanan Sahur yang Bagus untuk Stamina Tubuh, Buat Puasa Ramadhan Lebih Tahan dan Fit

Seperti buah dengan kandungan air tinggi dan manis sangat disarankan dikonsumsi saat berbuka puasa saat Ramadhan.

Semangka dan melon cukup untuk memasok kebutuhan cairan dan energi. Semangka mengandung 92% air, sedangkan melon 95% air. Selain rasanya yang lezat, buah ini juga mudah didapatkan di Indonesia.

Tubuh mudah menyerap glukosa dalam buah kurma. Alternatif lain adalah dengan mengkonsumsi pisang raja, pisang mas, dan pisang kepok kuning.

Buah dapat diolah menjadi puding, jus, es buah, atau smoothies. Hindari menambahkan gula terlalu banyak, agar asupan gizi tetap seimbang.

Sementara, takjil seperti gorengan baru akan diserap tubuh setelah 3-4 jam kemudian. Mari beralih ke hidangan takjil yang lebih bergizi, agar puasa Ramadhan di tahun 2023 lebih sehat.***

Editor: Fitriyatur Rosidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x