Network
SEMARANGKU - Penyakit HIV / AIDS saling terkait, sangat bahaya bagi kesehatan tubuh. Lalu bagaimana pengobatannya?
Perlu diketahui bahwa HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan stadium akhir dari infeksi HIV yang mana tubuh sudah tidak mampu melawan infeksi.
Untuk perkembangan orang yang terinfeksi HIV menjadi AIDS waktunya variatif bergantung pada gaya hidup dan proses pengobatan yang dijalani.
Baca Juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa, Berikut Saran dari Dokter agar Kesehatan Kandungan tetap Terjaga
Secara pasti orang yang terinfeksi HIV / AIDS akan lebih mudah terserang penyakit.
HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan. Bisa juga melalui jarum suntik atau peralatan lainnya yang sudah terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi HIV. Bahkan HIV dapat ditularkan Ibu kepada bayinya saat masih berada dalam kandungan.
Dan juga HIV tidak dapat ditularkan melalui kontak secara langsung seperti berjabat tangan, berpelukan, bersentuhan, hingga berbagi peralatan makan. Karena HIV hanya bisa ditularkan melalui cairan.
Baca Juga: Mengenal Jenis Penyakit Autoimun, Kenali Penyebab, Gejala dan Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh
Melansir dari laman kemlu.go.id tentang HIV/AIDS yang diakses pada (17/03/2023), gejala pada orang yang terinfeksi HIV seperti demam, gatal-gatal, nyeri sendi, hingga terjadi pembengkakan pada lima. Biasanya gejalanya ini muncul antara enam minggu sampai tiga bulan setelah terinfeksi HIV.Karena penyakit HIV ini tidak disertai gejala awal maka perlu untuk melakukan tes HIV.
Bahaya yang mengintai bagi penderita HIV / AIDS ini juga tidak bisa dianggap remeh utamanya untuk kesehatan tubuh karena bisa berujung pada kematian. Beberapa macam bahaya bagi penderita HIV / AIDS adalah dapat terinfeksi TBC (Tuberkolosis), Tipes, Infeksi Herpes, Radang Kulit, Radang Selaput Otak/Meningitis, Kanker, Penyakit Neurologis dan Gagal Ginjal. Mengerikan bukan?
Belum lagi bahayanya dari segi sosial ekonomi, dapat membuat penderita kehilangan pekerjaan, tidak mampu beraktivitas, dan kemungkinan besar mendapat tekanan dari lingkungan karena penolakan. Tentu ini juga akan berdampak pada psikologis yang membuat penderita merasa stres hingga depresi, sehingga berdampak pada kondisi tubuh yang semakin melemah.
Sejatinya penyakit HIV / AIDS ini masih menjadi permasalahan kesehatan dunia, karena begitu marak terjadi. Apalagi penyakit HIV / AIDS tidak dapat disembuhkan, meskipun sudah tersedia metode pengobatan, obat tersebut hanya memperlambat penyebaran.
Dilansir dari laman yankes.kemkes.go.id pada (17/03/2023), pengobatan Antiretroviral merupakan revolusi pengobatan bagi orang yang terjangkit HIV /AIDS. Dengan terapi ARV dapat menurunkan angka kematian dan kesakitan bagi Orang Dengan HIV / AIDS (ODHA).
Dengan ARV pula dapat mencegah virus HIV untuk menggandakan diri dan menghancurkan CD4. Berikut ini adalah beberapa jenis ARV yang perlu kalian ketahui diantaranya: Dolutegravir, Efavirenz, Etravirine, Nevirapine, Zidovudin, Emtricitabine-tenofovir dan Lamivudin.***
