Tidak Ada Istilah Menikah Dengan Orang Salah, Begini Alasannya!

- 14 Februari 2023, 09:00 WIB
Tidak Ada Istilah Menikah Dengan Orang Salah, Begini Alasannya!
Tidak Ada Istilah Menikah Dengan Orang Salah, Begini Alasannya! /Pexels.com

 


SEMARANGKU - Tidak Ada Istilah Menikah Dengan Orang Salah, Begini Alasannya.


Setelah sekian waktu menjalani pernikahan, beberapa orang merasa bahwa ia salah dalam memilih seseorang untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal pernikahan tersebut diawali dengan cinta.


Lalu apakah istilah bahwa menikah dengan orang yang salah adalah benar? Lalu kriteria seperti apa yang dianggap menikah dengan orang yang tepat?

Baca Juga: Masa Depan Gaming di iPhone 11 Masih Cerah Walau Sudah Tahun 2023, Simak Ulasannya, Harganya Turun


Simak penjelasannya berikut ini untuk memahami apakah menikah dengan orang yang salah itu benar adanya atau tidak.

 

Dilansir dari YourTango, orang yang tepat itu tidak ada karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang rumit dan tidak sempurna. Jadi adanya pemikiran bahwa menikah dengan orang yang salah adalah hal normal.


Seorang penulis dan filosof bernama Alain de Botton dalam tulisan esainya yang berjudul Why You Will Marry The Wrong Person mengatakan bahwa kebanyakan dari kita menikah dengan orang yang salah dan itu tidak apa-apa.


Cinta adalah keterampilan bukan naluri


Sebagian besar orang percaya bahwa cinta dan pasangan dicari berdasarkan perasaan dan kata hati. Tetapi, Botton mengatakan bahwa kebanyakan dari kita sebenarnya tidak tahu cara mencintai seseorang. Menurutnya, cinta adalah suatu skill bukan naluri, sehingga manusia membutuhkan kemampuan dan belajar untuk memperoleh cinta.


Lalu bagaimana cara mencintai seseorang?

Filosof tersebut menyatakan bahwa inti dari cinta adalah kesediaan untuk menginterpretasikan kebiasaan seseorang dengan menetapkan kemurahan hati.


Manusia adalah makhluk yang mengerikan dan tidak bisa hidup bersama sehingga untuk mencintai dan dicintai, manusia harus lebih rentan dan tidak terlalu kaku dan kuat. Pahami bahwa manusia membutuhkan orang lain meskipun hal tersebut sebenarnya bertentangan dengan naluri untuk menjadi kuat demi melindungi diri sendiri karena “cinta bukan hanya tentang kekaguman pada kekuatan tetapi toleransi terhadap kelemahan.”, tutur Botton


Kompatibilitas Bukanlah Syarat


Sebagian dari kita berpikir bahwa hubungan akan berhasil jika menemukan orang yang cocok dengan kita. Tetapi Button mengatakan bahwa kompatibilitas (keserasian) adalah pencapaian dari cinta.


Sejak awal manusia tidak perlu cocok terlebih dahulu baru bisa jatuh cinta tetapi yang diperlukan adalah berusaha untuk menjadi kompatibel setelah jatuh cinta.


Tidak ada manusia yang sempurna dan tidak ada manusia yang sangat cocok. Tuntutan akan kesempurnaan hanya akan membawa dirimu pada kesepian karena dengan bersama seseorang adalah bentuk negosiasi dari ketidaksempurnaan.


Orang yang Tepat vs Orang yang Cukup Baik


Menurut Botton, kita semua memang tidak akan berhasil untuk menemukan orang yang tepat tetapi mungkin menemukan orang yang cukup baik dan itu adalah kesuksesan.


Orang yang cukup baik tersebut adalah orang yang menjadi campuran dari baik buruknya perilaku kita. Artinya terkadang kita akan mencintai tetapi juga membenci mereka. Hal ini bisa dilihat di sekitar kita seperti pasangan yang bertengkar hebat tetapi kembali berbaikan.

Baca Juga: Pengen Tahu Berapa Gaji Pantarlih Pemilu 2024 dan Bagaimana Tugasnya? Ini Penjelasannya


Dilansir dari Yourtango, tanda kedewasaan adalah kemampuan untuk mencari kesempurnaan dan menerima kenyataan. Pernyataan ini adalah benar, karena semakin dewasa seseorang, mereka tidak berekspektasi kepada kesempurnaan hanya butuh bersyukur dengan keadaan dan bertemu dengan orang yang baik.


Menjadi Guru yang Baik


Agar memiliki pernikahan yang baik, maka kita perlu menjadi guru yang baik.


Kehidupan pernikahan akan baik-baik saja jika kita mengajari pasangan cara untuk memperlakukan diri kita dengan baik, mengajari mereka dengan apa yang kita butuhkan dan tidak mempermalukan mereka.


Selain itu, kita juga harus menjadi pembelajar yang baik dalam memahami pasangan. Intinya adalah komunikasi yang baik akan menghasilkan hari-hari yang baik juga.


Dari paparan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada istilah menikahi orang yang salah, karena baik atau tidaknya suatu pernikahan berkaitan dengan bagaimana cara kita untuk menjalani kehidupan tersebut. Semoga bermanfaat.***

 

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah