Hati-Hati Beberapa Kebiasaan Berikut Ini Dapat Merusak Fungsi Otak

- 20 Juli 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi kerusakan otak.
Ilustrasi kerusakan otak. /

SEMARANGKU- Beberapa dari kalian mungkin tidak menyadari bahwa ada beberapa kebiasaan yang dapat merusak otak. Penasaran? baca yuk, Ini Daftarnya dilansir dari Instagram @mediasehatku:

1. Terlalu banyak memakan makanan yang mengandung garam
Rasa makanan mungkin akan terasa hambar jika tidak diberi garam. Namun, mengonsumsi garam dengan kadar berlebih juga berbahaya.

Studi yang di publikasikan dalam jurnal JAMA Neurology ini mengatakan bahwa konsumsi garam berlebihan dpt meningkatkan resiko tekanan darah tinggi dan stroke.

Baca Juga: Perlukah Pendidikan Seks Sejak Dini, Ini Ulasannya

Kondisi pembuluh darah yang rusak akibat tekanan darah dan stroke itulah yang menyebabkan kerusakan otak. Kementrian kesehatan hanya merekomendasikan batasan asupan garam hanya satu sendok teh perhari, tidak boleh lebih.

2.Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan kurangnya fungsi neuron di otak. Neuron adalah nama sel yang ada di otak, biasaya disebut sel saraf neuron.

Nah, sel neuron itulah inti yang ada di otak, artinya dialah sel yang berperan penting selain sel glia dalam membangun berbagai fungsi luhur yang ada pada otak manusia.

Baca Juga: Tips Mudah Tes Kanker Payudara Sendiri, Bigini Cara yang Benar

Tubuh yang kekurangan waktu tidur, membuat mekanisme ini tak berjalan sempurna sehingga tidak dapat membersihkan otak dari zat berbahaya. Jika zat tersebut menumpuk, maka otak akan mengalami kerusakan parah.

3. Makan Berlebihan
Terlalu banyak makan dapat menimbulkan potensi obesitas. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dan demensia, salah satu penyakit otak.

Dikutip dari Hhdresearch, penelitian menyimpulkan terjadi lantaran obesitas akibat makan berlebihan tidak memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral.

Baca Juga: Hewan Ini Bisa Membantu Anak Dalam Membangun Perilaku Baik

4. Adanya rasa kesepian
Rasa kesepian dapat menimbulkan stres dan proses inflamasi di otak. Penelitian dari Rush University Medical Center, Amerika serikat terhadap 100 orang berusia di atas 80 tahun menunjukkan orang yang memiliki kontak sosial paling sedikit menderita kerusakan Kognitif pada otak paling parah. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah